PEKANBARU – Kalangan DPRD Pekanbaru kembali mengingatkan Pemko Pekanbaru melalui Diskes, untuk memastikan kasus malaria benar-benar tidak ada di Kota Pekanbaru.
Hal ini menyusul Kota Pekanbaru dalam beberapa hari terakhir, sering diguyur hujan. Tentunya akan banyak genangan air, plus sampah-sampah yang dibawa arus air. Sehingga akan banyak nyamuk bersarang.
Apalagi penyakit malaria itu terjadi karena gigitan nyamuk Anopheles, yang bersarang di tempat yang tidak bersih. Karenanya, menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi penting dilakukan. Tidak hanya lips servis, apalagi seadanya saja.
“Ya, kita sangat setuju Diskes bersama Puskesmas terus memantau di lapangan. Apalagi musim hujan ini, warga yang terserang penyakit itu, pastikan tidak malaria,” sebut Anggota DPRD Pekanbaru H Muhammad Sabarudi ST, Senin (14/10/2024) kutip tribunpekanbaru.com.
Tak sampai di situ, Politisi PKS ini juga berharap kepada Diskes, agar meminta laporan dari semua faskes yang ada di Kota Pekanbaru. Mulai klinik, hingga rumah sakit swasta.
Ini perlu dilakukan, agar jika ada korban yang terkena malaria, bisa dilakukan antisipasi kepada masyarakat lainnya. Termasuk daerah mana asal kasusnya. Memang, hingga akhir pekan kemarin, Kota Pekanbaru masih nihil kasus malaria.
Hanya satu kasus malaria yang tercatat, itu pun bukan warga Kota Pekanbaru, alias kasus kiriman dari daerah lain.
“Kepada masyarakat juga kami menghimbau, agar waspada dengan kasus malaria ini. Jangan anggap enteng, karena sudah ada daerah di Riau (Inhil dan Rohil), yang terdampak kasus malaria. Di Kota Pekanbaru jangan sampai terjadi,” harapnya.
Ya, musim hujan yang melanda Provinsi Riau, termasuk Kota Pekanbaru dalam beberapa pekan terakhir, mengharuskan masyarakat ekstra waspada. Terutama dalam mengantisipasi penyebaran nyamuk malaria.
Langkah yang paling ampuh untuk mengatasi hal tersebut, dengan menggiatkan gotong royong (goro) di setiap pemukiman masyarakat.
Ajak semua perangkat RT, RW turun langsung ke lapangan untuk melakukan pembersihan sanitasi dan lingkungan. (**)