Potret PolitikPotret Riau

Ada Pengurus yang Alihkan Dukungan, PPP Riau Tak Solid di Pilgubri 2024?

4
×

Ada Pengurus yang Alihkan Dukungan, PPP Riau Tak Solid di Pilgubri 2024?

Sebarkan artikel ini
Husaimi Hamidy (foto: ckp.com)

PEKANBARU – Meski DPP PPP telah memutuskan mendukung pasangan nomor urut 2 Nasir-Wardan (Nawaitu) di Pilgubri 2024, ternyata tak semua pengurus dan kader yang sami’na wa atho‘na dengan keputusan tersebut.

Alih-alih mendukung pasangan Nawaitu, Ketua OKK III DPW PPP Riau, Husaimi Hamidi, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap pasangan nomor urut 3 Syamsuar-Mawardi (Suwai) di Pilgubri.

Usut punya usut, sikap ini diambilnya dengan alasan kondisi internal partai sedang tidak baik-baik saja. Menurut Husaimi, dukungan yang ia berikan di luar keputusan resmi partai merupakan langkah yang tepat di tengah situasi yang ada.

“Di PPP ada desk pilkada untuk penjaringan calon, seharusnya keputusan harus diputuskan di Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) sebelum disampaikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Namun, hal itu tidak dilakukan, dan kami tiba-tiba diminta ke Jakarta untuk menyerahkan SK,” ujar Husaimi, Rabu (9/10/2024).

Seharusnya kata mantan anggota DPRD Riau ini, dalam memutuskan dukungan digelar Rapimwil dulu sebelum daftar ke KPU, namun sebaliknya calon yang didukung didaftarkan dahulu baru di Rapimwil.

“Ini aturan sudah kacau. Makanya saya tidak bersepakat dengan kawan-kawan yang merusak partai ini. Saya sebagai wakil ketua OKK yang membidangi Pekanbaru, Rohul, Rohil, dan Dumai juga tidak pernah diajak sekalipun dalam memutuskan ini, artinya mereka tidak butuh kita,” tegasnya.

Husaimi menegaskan pentingnya mengikuti aspirasi dari bawah, bukan hanya keputusan dari segelintir pengurus.

“Saya menyampaikan ini karena kecintaan saya pada PPP. Masih ada kader yang ingin memperbaiki partai ini,” tegasnya.

Ia juga menyebutkan pengurus PPP di tingkat kabupaten dan kota juga mengkritik keputusan DPW PPP yang tidak menjalankan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai dalam memilih dukungan.

“Dukungan seharusnya melibatkan banyak kader, bukan hanya keputusan dari ketua dan sekretaris saja. Saya sebagai wakil ketua yang membidangi beberapa daerah, tidak pernah diajak dalam keputusan ini,” ujarnya lagi.

Ia menambahkan bahwa momen pilkada seharusnya digunakan untuk konsolidasi di seluruh daerah, bukan sekadar jalan-jalan tanpa tujuan.

“Kami ingin memperkuat partai, bukan hanya mencari jabatan,” tegas Husaimi.

Untuk itu, kata Husaimi, ia saat ini fokus untuk membantu pemenangan pasangan Syamsuar-Mawardi, terutama di daerah pesisir yang dikenal sebagai basis pemilihnya. Langkah ini merupakan bentuk komitmennya dalam mendukung calon yang ia anggap paling tepat untuk memimpin Riau ke depan.

Tidak sedikit kader PPP yang mengikuti jejak Husaimi. Mereka turut mendukung pasangan calon di luar dukungan resmi partai. Hal ini menunjukkan bahwa ada dinamika internal yang cukup signifikan di dalam tubuh partai PPP Riau.

“Kawan-kawan lain banyak yang ikut bergabung bersama saya,” ujar Husaimi.

Husaimi tidak membantah, langkah yang diambilnya bisa menimbulkan berbagai reaksi, baik dari internal partai maupun dari masyarakat. Namun, ia tetap yakin dengan pilihannya. Bagi Husaimi, mendukung pasangan Syamsuar-Mawardi merupakan langkah strategis untuk kebaikan Riau ke depan.

Sementara itu tulis cakaplah.com, mengenai hal tersebut Plt Ketua DPW PPP Riau, Afrizal Hidayat, mengaku belum mengetahui keputusan dari Husaimi tersebut.

Namun, ia mengingatkan bahwa dukungan yang sudah diambil partai harus diikuti oleh pengurus serta kader di bawahnya.

“Sampai saat ini belum ada yang masuk laporan resmi ke DPW (sikap Husaimi). Saya masih cari info validnya dulu. Yang pasti partai sudah menetapkan dukungannya ke Nawaitu dan seluruh kader wajib taat,” tukasnya. (**)