Potret Riau

Tak Ada Sumur Resapan, Pemadaman Karhutla Gunakan Air Laut

6
×

Tak Ada Sumur Resapan, Pemadaman Karhutla Gunakan Air Laut

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). (Foto: net)

PEKANBARU – Kepala BPBD Provinsi Riau, M Edy Afrizal mengatakan hingga saat ini tim gabungan masih berjibaku memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Pelalawan dan Rokan Hilir dan Indragiri Hulu.

Ia menjelaskan, cuaca panas ekstrem, lahan gambut yang kering dan belum turunnya hujan, membuat kebakaran lahan terus meluas. Sementara, petugas telah menyemai garam dan memadamkan api dengan water bombing.

“Cuaca sedang panas dan sebagian besar wilayah adalah tanah gambut. Jadi memang rawan terbakar,” ujarnya, Kamis (25/7/2024).

Ia menjelaskan, tim penanggulangan Karhutla sudah berhasil memadamkan api di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir, namun untuk lokasi lainnya, ada kesulitan dikarenakan tidak ada sumur resapan air dan jalur menuju lokasi Karhutla cukup sulit.

“Jalurnya cukup sulit dan tidak ada sumur air. Sehingga kita melakukan water bombing menggunakan air laut,” jelasnya.

Sementara itu, meskipun belum membuahkan hasil, Edy mengatakan Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tetap dijalankan hingga 30 Juli 2024. Pihaknya juga berharap, operasi ini segera mendatangkan hujan.

“Operasi TMC terus kita gelar, memang perlu ada bibit awan agar bukan bisa turun. Maka terus kita lakukan sampai 30 Juli mendatang, mudah-mudahan membuahkan hasil dan meminimalisir Karhutla di Riau,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, anggota Komisi IV DPRD Riau Manahara Napitupulu mengatakan, perubahan iklim yang terjadi di Riau saat ini merupakan dampak musim kemarau yang terjadi di seluruh Indonesia.

“Dengan adanya musim kemarau ini semua pihak termasuk pemerintah terutama masyarakat waspada. Jangan membuang sembarangan putung rokok karena sangat rentan dengan api,” ujarnya.

Ketika ditanya, kenapa setiap menjelang Pilkada selalu saja banyak ditemukan hotspot di Riau, Manahara justru balik bertanya kepada awak media, apa korelasinya dengan Pilkada.

“Barangkali karena cuaca sebenarnya. Macam Pemilu Februari lalu, kan ndak ada hubungannya karena musim hujan. Sekarang ini kan musim kemarau. Jadi Karhutla ini tak ada hubungannya dengan Pilkada,” tegas politisi partai Demokrat tersebut. (fin)