PekanbaruPotret Riau

Jaga Kebersamaan, PKNR Harus Cari Terobosan

6
×

Jaga Kebersamaan, PKNR Harus Cari Terobosan

Sebarkan artikel ini
Suasana Mubes PKNR, Sabtu (1/6/2024). (Foto: Istimewa)

PEKANBARU – Keberadaan warga Nias di Riau sudah terjadi sejak era 1970-an. Umumnya mereka bekerja di sektor perkebunan. Oleh karena itu sebagai warga yang sudah menyatu dengan warga Melayu, diharapkan dapat mengarahkan mereka untuk membangun Riau ke depan.

Harapan itu disampaikan sejumah tokoh Nias Riau sesaat sebelum digelarnya Mubes Persatuan Keluarga Nias Riau (PKNR) di Hotel Hollywood, Jalan Kuantan Raya, Sabtu (1/6/2024).

“Untuk membangun ini perlu dipersatukan oleh ketua umum,” ucap salah satu tokoh Nias Riau Sozifao Hia.

Menurutnya, satu-satunya harapan warga Nias adalah pemimpin PKNR ke depan harus mampu menunjukkan diri sebagai identitas Ono niha. Baik dari sisi budaya, sosial, politik dan kehidupan yang lain.

Sozifao Hia yang juga anggota DPRD Pelalawan itu enggan menilai kepemimpinan PKNR lama, Peniel Zalukhu. Karena bagaimanapun kepemimpinan yang sudah berlalu ada plus minusnya.

“Yang kita harapkan, kita dukung semua sebagaimana disampaikan tokoh Nias Riau yang lain. Siapapun ketua umumnya, jangan kita anggap masa dia kenapa bukan aku. Sehingga kepemimpinan PKNR ke depan menjadi kuat dan bisa berbuat untuk masyarakat Ono niha di Riau,” ujarnya.

Sozifao pun berharap, pemimpin PKNR ke depan diharapkan mampu merumuskan dan menciptakan agar Ono niha memiliki keterwakilan di pemerintahan pada setiap kabupaten di Riau. Pasalnya populasi warga Nias cukup banyak, tukasnya.

Ketika ditanya kenapa Mubes PKNR baru digelar menjelang Pilkada serentak tahun ini, sambil tertawa Sozifao mengatakan karena masa kepemimpinan PKNR sudah berakhir.

Hal senada juga disampaikan tokoh Nias Riau lainnya, Soniwati Wa,u. Menurutnya pergantian nama IKNR menjadi PKNR, sudah sesuai dengan regulasi saat ini.

Untuk kemajuan Ono niha Riau ke depan kata anggota Komisi III DPRD Riau itu, ketua PKNR terpilih diharapkan mampu menunjukkan keberadaan warga Nias di Riau.

“Banyak suku lho di Riau ini termasuk Nias salah satunya. Tapi nampaknya belum kelihatan,” ujar Soniwati.

Ia membeberkan, keterwakilan Ono niha di pemerintahan saat ini belum terlihat. Kalau di perusahaan mungkin ada tapi belum ada yang menduduki posisi strategis.

Ia pun menceritakan bahwa sebagai anggota DPRD Riau, baru-baru ini dirinya bertemu dengan Gubernur Riau (Gubri). Nah, dalam pertemuan itu, Gubri sempat bertanya kepada Soniwati siapa warga Ono niha yang bisa diangkat menjadi pejabat eselon di pemerintahan.

“Sampai dia bertanya lho, ada enggak Ono niha yang bisa kita angkat minimal eselon IV,” ujar Soniwati menirukan Gubri yang hanya terdiam karena ketiadaan warga Nias di pemerintahan.

Sementara mantan ketua IKNR Sefianus Zai mengaku kecewa atas gagalnya rencana pembelian lahan untuk membagun gedung pertemuan.

Saat itu ucapnya, untuk pembelian lahan tersebut sudah membentuk panitia. Uang sudah terkumpul namun di tengah jalan ada faktor ego. Akhirnya pembelian lahan tersebut pun gagal terwujud.

“Ke depan diharapkan pemimpin PKNR mengubah pola pikir. Bukan untuk kita, tapi untuk generasi kita ke depan. Kita harus membuat suatu terobosan bahwa ada perubahan pola pikir, kita saling mendukung,” pungkasnya. (fin)