PEKANBARU – Kejaksaan Tinggi Riau merespons terkait aspirasi yang dilakukan Gerakan Pemuda Mahasiswa Pekanbaru Peduli Keadilan terkait dugaan korupsi payung elektrik Masjid Annur Riau.
Plh Kasi Penkum Kejati Riau Iwan Roy Carles mengucapkan terima kasih kepada massa aksi karena telah menyampaikan aspirasi dengan tertib dan aman.
“Kami mengucapkan terima kasih karena sudah melaksanakan aksi dengan tertib. Apa yang menjadi harapan massa sesuai tuntutan akan segera kami sampaikan kepada pimpinan,” kata Iwan, Selasa (25/6/2024).
Aspirasi tersebut disampaikan kepada pimpinan Kejati Riau untuk segera ditindaklanjuti mengenai Thomas Larfo Dimiera yang dituding menjadi otak utama korupsi pembangunan payung elektronik Masjid Annur Riau.
Sebelumnya, Koordinator Lapangan (Korlap), Robby Kurniawan mengatakan, bahwa pihaknya membawa bukti yang akurat terkait otak utama pelaku yang melakukan korupsi pembangunan payung elektrik Masjid Annur Riau.
“Hari ini kita hadir bukan semata menyampaikan orasi dan membentangkan spanduk, namun kita datang ke sini membawa bukti berupa sebuah kejanggalan dan ada tindak pidana hukum pada proses pembangunan payung elektrik Masjid Annur Riau,” kata Robby, Selasa (25/6/2024).
Ia mengungkapkan bahwa kontraktor proyek pembangunan payung elektrik Masjid Annur Riau adalah pelaku dan otak utama yang telah melakukan korupsi.
“Thomas Larfo Dimiera sebagai otak utama yang melakukan korupsi pembangunan payung elektrik Masjid Annur Riau,” ungkapnya.
Ia merincikan bahwa penganggaran pembangunan payung elektrik Masjid Annur Riau memiliki nilai Rp40 miliar lebih, namun setelah dilakukan addendum menjadi Rp42 miliar.
“Kemudian kita menemukan adanya bukti terdapat sebuah kesalahan addendum terjadi penambahan hari kerja dan itu tidak adanya jaminan kepada negara atas penambahan hari kerja tersebut,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Kejati Riau untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi pembangunan payung elektrik Masjid Annur Riau.
“Bukti ini akurat dan akan kita serahkan kepada Kejati Riau. Kita lihat bagaimana perkembangan selanjutnya. Apabila tidak digubrish, kita akan menurunkan massa lebih banyak,” tutupnya. (Putra)