PEKANBARU – Mantan Gubernur Riau priode 2014-2019, Anas Ma,mun kembali maju pada Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) November mendatang. Hal ini ditandai dengan pengembalian formulir pendaftaran ke kantor DPD PDIP Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru, Senin (6/5/2024).
Dengan mengenakan baju berwarna merah, Anas Ma,mun dan rombongan disambut Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai PDIP Riau Ida Bagiawaty Rachman SH dan jajaran. Anas Ma,mun pun langsung diarahkan ke lantai II Kantor DPD PDIP Riau.
Sebelum mengembalikan formulir pendaftaran, Anas Ma,mun bercerita mengenai dirinya yang menjadi gubernur tahun 2009 lalu. Meski hanya dalam hitungan bulan ketika itu, namun Anas Ma,mun menyadari belum bisa berbuat banyak ke masyarakat.
Terkait hal itu, Anas Ma,mun bertekad jika terpilih menjadi gubernur, pihaknya akan fokus membenahi infrastruktur jalan dan jembatan, sarana dan prasarana pendidikan dan rumah ibadah.
Anas Ma,mun mengatakan untuk seorang pemimpin itu tidak semua orang senang. Pasti ada juga yang tidak senang. Namun bagi Anas, yang penting kita membangun daerah ini.
“Mari kita bandingkan kita Provinsi Riau. Kita provinsi terkaya nomor 3 Indonesia. Nomor 2 Aceh dan nomor 1 Kutai Kartanegara di Kalimantan. Hari ini dari sisi pembangunan kita kalah dari Sumatra Barat,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Kehormatan Partai PDIP Riau Ida Bagiawaty Rachman SH mengatakan, hingga hari ini dari 17 bakal calon Gubri yang mendaftar, 4 diantaranya sudah mengembalikan formulir. Diantaranya, Syamsurizal, Edy Natar Nasution, Abdul Wahid dan Anas Ma,mun.
Ketika ditanya siapa Balon yang paling berpeluang untuk diusung oleh PDIP Riau, Ida mengatakan bahwa semua berpeluang sama. Karena sistemnya PDIP akan melakukan fit and proper test terlebih dahulu. Habis itu berdasarkan hasil survei.
“Karena kita ingin mencalonkan, baik gubernur maupun wakil harus menang. Kalau kita menang tentu berdasarkan hasil survei,” ujarnya.
Ida pun mengatakan bahwa PDIP menginginkan calon gubernur yang maju, harus turun dan tampil agar dikenal masyarakat. Sehingga calon yang diusung PDIP nantinya adalah yang tertinggi surveinya.
Selanjutnya bagi calon yang tinggi surveinya nanti, DPD akan merekomendasikan ke DPP PDIP untuk kemudian diputuskan siapa Balon yang akan diusung. (fin)