Pekanbaru

Dinilai Provokasi, Iwan Pansa Kecam Pernyataan Wan Abu Bakar

6
×

Dinilai Provokasi, Iwan Pansa Kecam Pernyataan Wan Abu Bakar

Sebarkan artikel ini
Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Pekanbaru, Iwan Pansa. (Foto: net)

Pekanbaru – Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Pekanbaru, Iwan Pansa mengecam keras pernyataan mantan Gubernur Riau Wan Abu Bakar yang bersifat kerdil dan provokasi yang beredar di media sosial Tiktok akun PKC TODAY lewat pidatonya saat perhelatan halalbihalal sekaligus silaturahmi masyarakat Pelalawan yang berada di Kota Pekanbaru, Jumat (17/05/2024).

“Seharusnya, kita sudah selesai dengan persoalan seperti itu. Semua yang ada di Riau ini tentunya adalah anak Riau, orang Riau. Apalagi yang mau maju dalam pilkada pilkada nanti kan orang Riau semua. Kan tidak ada warga negara asing, tidak ada orang yang ber KTP luar Riau yang mau dari figur-figur yang muncul. Jangan lagi sekelas tokoh masyarakat berpikiran kerdil dan menjadi provokator,” kata Iwan Pansa kepada Potret24.com, Sabtu (18/05/2024).

Pernyataan Iwan Pansa ini muncul menyusul beredarnya pernyataan mantan Gubernur Riau Wan Abu Bakar di jejaring media sosial Tiktok akun PKC TODAY. Dalam postingan itu, Wan Abu Bakar menyatakan agar pemimpin pemerintahan daerah di Kabupaten/kota hingga pemerintahan Provinsi Riau dipimpin masyarakat yang notabenenya tidak berasal dari Provinsi Riau.

Padahal sebagai tokoh masyarakat, seyogyanya Wan Abu Bakar melontarkan kebhinekaan tunggal ika. Tidak melakukan tindakan provokasi mengarah ke SARA.

“Ingat, Indonesia ini bhinneka tunggal Ika. Sumpah pemuda sudah menghapuskan semua perbedaan kesukuan. Pancasila sudah menguatkan kita dengan persatuan. Dan Riau merupakan bahagian dari Indonesia. Seharusnya tak perlu dikotomi lagi putra daerah atau bukan putra daerah. Berpikir mundur namanya kalau begitu,” tukas Iwan.

Iwan Pansa mengingatkan Wan Abu Bakar untuk tidak kembali melontarkan pernyataan berbau provokasi. Sebab hal itu dikhawatirkan akan menimbulkan konflik di kalangan masyarakat pada perhelatan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah 2024.

“Jika ini terus berlanjut, tentunya akan berdampak kurang baik dalam perhelatan pilkada 2024 do Riau. Bahkan dapat sebagai pemicu konflik atau distrust dikalangan masyarakat,” tegasnya.

Diwartakan sebelumnya, jagad dunia maya Tiktok dibuat geger oleh pernyataan Gubernur Riau, Wan Abu Bakar bahwa pemimpin pemerintahan daerah di Kabupaten/kota di Provinsi Riau nantinya agar tidak dipimpin oleh masyarakat notabenenya tidak berasal dari Provinsi Riau.

“Pemimpin kita yang akan datang. Apakah itu Gubernur, Bupati dan Walikota nanti. Pak Wan kalian masih muda- mudah. Jangan sampai nanti Riau ini dipimpin oleh orang luar Riau,” ujar Wan Abu Bakar lewat pidatonya saat perhelatan halalbihalal sekaligus silaturahmi masyarakat Pelalawan yang berada di Kota Pekanbaru, Jumat (17/05/2024).

Pernyataan Wan Abu Bakar itu di posting akun Tiktok PKC TODAY pada Jumat (17/05/2024) sekitar 00’00 WIB.

Dalam postingan itu, Wan Abu Bakar menyebut bahwa penyataan yang dilontarkannya tersebut merupakan titipan orang tua mantan Bupati Kabupaten Pelalawan Tengku Azmun Jafar, yakni Tengku Said Jafar ketika mereka menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Riau pada tahun 1980.

“Dia pesan betul jangan sampai Riau ini tergadai. Jangan sampai Riau ini dijual pada orang lain. Harus putera daerah yang yang memimpin daerah Riau ini,” lantang Wan Abu Bakar diiringi tepuk tangan para tamu undangan.

Menurutnya, pesan itu harus dipahami sebagai bentuk agar tidak terjadi kehancuran di Provinsi Riau oleh pihak tidak bertangungjawab.

“Ini harus dipahami. Mari kita bersatu. Dengan bersatu, kita akan kuat. Tetapi kalau kita tidak bersatu, kita akan hancur saudara sekalian. Yakinlah itu. Saya merasa memiliki daerah Riau ini. Saya tidak ingin Riau ini dipimpin oleh orang orang tidak bertanggungjawab dan tidak merasa memiliki Riau ini,” pungkasnya.

Postingan itu menuai reaksi dari netizen. Beragam komentar netizen pun muncul terkait pernyataan pidato mantan Gubernur Riau Wan Abu Bakar tersebut.

Salah satunya akun @Mr. Sanderz.

Akun @Mr. Sanderz tidak mempersoalkan siapapun pemimpin pemerintahan daerah di Kabupaten/kota di Provinsi Riau. Namun, @Mr. Sanderz menekankan komitmen untuk tidak melakukan tindak pidana korupsi.

“Makanya itu harus komitmen, mau itu dipimpin orang luar Riau bisa menjamin gak korupsi juga? Gak akan selesai kalau ada pemikiran seperti itu

Akun @irawadi.ajs menilai pidato Wan Abu Bakar macam tak ado ajo orang Riau yang pandai dan amanah…itu filosofi nya Bung…tempat kami bio lah kami yg pimpin.

Akun @Gohan Pembina Muallaf Berarti ingat,,, mereka gak butuh suara kita perantauan dr luar riau. Coba cek orang riau asli yang sudah digulung KPK. Pidatony kok gitu pak.

Sejauh ini postingan itu disukai 614 dan dibagikan 83 kali. Begitu juga dengan komentar netizen hingga saat ini sebanyak 149. ***(son)