Pekanbaru

Dianggarkan Rp1 Miliar, Pj Wako Risnandar Lanjutkan Program Santunan Kematian

6
×

Dianggarkan Rp1 Miliar, Pj Wako Risnandar Lanjutkan Program Santunan Kematian

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Sosial Pekanbaru, Idrus. (Foto: Ades)

PEKANBARU – Pasca dilantik pada 22 Mei 2024 kemarin, Pj Walikota Pekanbaru Risnandar Mahiwa berupaya menjalankan program yang telah dibuat pemerintah sebelumnya. Salah satunya program santunan kematian bagi masyarakat miskin.

Program ini telah diterapkan di masa kepemimpinan Pj walikota sebelumnya, Muflihun. Masing-masing ahli waris bakal menerima santunan kematian Rp1 juta dari Pemko Pekanbaru sebagai uang duka.

“Terkait program prioritas santunan kematian, tetap dijalankan oleh Pj Wako yang baru. Karena, program santunan kematian itu sudah diatur dalam peraturan daerah (Perda),” kata Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Idrus, Rabu (29/5/2024).

Menurutnya, program santunan kematian ini sudah menyentuh masyarakat. Masyarakat juga berharap agar santunan kematian ini tetap dipertahankan. Apalagi ini diberikan kepada masyarakat yang kurang mampu.

“Sampai saat ini, laporan warga miskin yang meninggal dunia terus masuk ke Dinsos setiap hari. Santunan kematian ini sudah dianggarkan di Belanja Tidak Langsung (BTT),” terang Idrus.

Jumlah warga miskin yang meninggal dunia belum dapat dipastikan sampai saat ini karena pasti bakal bertambah seiring waktu. Angka terakhir, warga miskin yang meninggal dunia mencapai 330 orang.

Pemko Pekanbaru juga telah menyiapkan anggaran Rp1 miliar untuk santunan kematian pada tahun ini. Anggaran disediakan dengan prediksi 1.000 warga miskin meninggal pada tahun ini.

Idrus menyebut, prediksi warga menengah ke bawah yang meninggal 1.500 hingga 1.600 jiwa per tahun. Hal ini berdasarkan rata-rata data sejak 2012 hingga 2022.

“Kami dapatkan data ini di Disdukcapil. Tentu, ada orang miskin dan kaya,” jelasnya.

Diperkirakan, warga miskin yang meninggal sekitar 1.000 jiwa dalam tahun ini. Makanya, anggaran yang disiapkan Rp1 miliar.

“Kalau tak banyak meninggal, berarti angka harapan hidup meningkat di Pekanbaru,” pungkasnya. (Ades)