Potret Internasional

Jet Tempur Israel Serang Kompleks Militer Hizbullah

4
×

Jet Tempur Israel Serang Kompleks Militer Hizbullah

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi: Puing-puing Sisa Serangan Israel di Nabatieh Lebanon. (Foto: REUTERS/Aziz Taher)

LEBANON – Militer Israel mengatakan pesawat tempurnya telah menyerang situs-situs Hizbullah di Lebanon timur, di mana kelompok yang didukung Iran memiliki kehadiran yang kuat, pada Minggu (7/4/2024). Serangan itu sebagai pembalasan atas jatuhnya salah satu drone Israel.

Dilansir AFP, Minggu (7/4/2024), sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada koresponden AFP di wilayah Baalbek, Lebanon timur, bahwa serangan tersebut menargetkan Janta dan Sifri di Lembah Bekaa.

Militer Israel mengatakan melalui Telegram bahwa “jet tempur menyerang kompleks militer dan tiga lokasi infrastruktur lainnya milik jaringan pertahanan udara Hizbullah” di wilayah tersebut.

Dikatakan bahwa serangan itu adalah “balas dendam atas serangan” di mana sebuah “drone” tentara ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara pada hari Sabtu.

Sifri berada di dataran Lembah Bekaa, sedangkan di dekatnya Janta adalah wilayah pegunungan gersang yang dekat dengan perbatasan dengan Suriah.

Sumber dari pertahanan sipil Lebanon mengatakan tidak ada korban jiwa.

Diketahui, Israel dan Hizbullah hampir setiap hari saling baku tembak lintas perbatasan sejak kelompok militan Palestina Hamas melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel selatan pada 7 Oktober, yang memicu perang di Gaza.

Sekutu Hamas, Hizbullah, umumnya menargetkan posisi Israel di dekat perbatasan, sementara Israel telah melakukan serangan lebih dalam ke wilayah Lebanon, juga menargetkan komandan kelompok militan Muslim Syiah.

Hizbullah mengumumkan telah menembak jatuh drone Hermes 900 Israel di wilayah Lebanon pada Sabtu malam, setelah awalnya mengidentifikasinya sebagai Hermes 450.

Kantor Berita Nasional (NNA) milik pemerintah Lebanon mengatakan sasaran serangan Israel di Sifri adalah sebuah “hangar”.

Seperti dilansir detikcom, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidatonya di televisi pada hari Jumat bahwa gerakannya belum menggunakan senjata “utama”, dan menegaskan kembali bahwa Hizbullah akan menghentikan serangannya hanya ketika perang di Gaza berakhir.

Pertarungan lintas batas telah menewaskan sedikitnya 359 orang di Lebanon, sebagian besar adalah pejuang Hizbullah, tetapi juga sedikitnya 70 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

Pertempuran tersebut telah membuat puluhan ribu orang mengungsi di Lebanon selatan dan Israel utara, di mana menurut militer 10 tentara dan delapan warga sipil tewas.