Potret Internasional

Houthi Serang 4 Kapal di Laut Merah

12
×

Houthi Serang 4 Kapal di Laut Merah

Sebarkan artikel ini
Kapal terbakar usai dihantam serangan rudal Houthi. (Foto: Indian Navy via AP)

SANAA – Kelompok pemberontak Houthi yang bermarkas di Yaman menargetkan sebuah kapal kontainer berbendera Portugal dalam serangan drone di Samudra Hindia. Tiga kapal lainnya, termasuk dua kapal militer Amerika Serikat (AS), juga menjadi target serangan Houthi di perairan Laut Merah.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (30/4/2024), laporan data LSEG menyebut bahwa sebuah kapal kontainer bernama MSC Orion, yang berbendera Portugal, sedang berlayar di antara pelabuhan Sines di Portugal dengan pelabuhan Salalah di Oman ketika dihantam serangan drone Houthi.

Kapal kontainer MSC Orion, menurut data LSEG, terdaftar dimiliki oleh Zodiac Maritime, yang sebagian dimiliki oleh seorang pengusaha Israel bernama Eyal Ofer. Belum ada tanggapan dari Zodiac Maritime terkait serangan tersebut.

Tidak diketahui lebih lanjut apakah serangan drone Houthi terhadap MSC Orion itu memicu kerusakan atau menyebabkan korban jiwa.

Juru bicara Houthi, dalam pernyataan yang disiarkan televisi afiliasi kelompok itu pada Selasa (30/4/2024) waktu setempat, mengumumkan bahwa pasukannya menargetkan sebuah kapal komersial bernama Cyclades dan dua kapal penghancur milik militer AS di Laut Merah.

Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey, mengatakan bahwa sebuah kapal kontainer berbendera Malta pada Senin (29/4/2024) waktu setempat melaporkan mereka menjadi target serangan tiga rudal saat berlayar dari Djibouti menuju ke Jeddah, Arab Saudi.

Houthi menyebut kapal Cyclades berada di rute pelayaran tersebut ketika pasukannya menyerangnya.

Ambrey, dalam laporannya, menilai kapal tersebut menjadi target serangan karena operatornya diketahui sedang melakukan perdagangan dengan Israel.

Kelompok Houthi semakin meningkatkan serangan dengan melibatkan drone dan rudal di Laut Merah, Selat Bab al-Mandab, dan Teluk Aden sejak November tahun lalu.

Mereka menegaskan rentetan serangannya sebagai bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang terus digempur Israel dalam perang melawan Hamas.

Serangan-serangan Houthi itu memaksa kapal-kapal yang membawa muatan kargo untuk mengubah rute ke jalur pelayaran yang lebih lama dan lebih mahal melewati Afrika Selatan, dan memicu kekhawatiran bahwa perang Hamas-Israel bisa meluas dan semakin memicu destabilisasi kawasan Timur Tengah.

Seperti dilansir detikcom, pada Maret lalu, pemimpin Houthi mengumumkan bahwa kelompoknya memperluas wilayah serangannya untuk mencegah kapal-kapal, yang memiliki keterkaitan dengan Israel, berlayar melintasi Samudra Hindia menuju ke Tanjung Harapan.

AS bersama sekutunya, Inggris, melancarkan serangan terhadap target-target Houthi sebagai pembalasan atas serangan kelompok itu terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan sekitarnya. (win)