Potret Sumatera Barat

Wakil Bupati Tanah Datar Kemana?

14
×

Wakil Bupati Tanah Datar Kemana?

Sebarkan artikel ini
Pemerhati politik Tanah Datar, Yan firdaus. (Foto: Haries)

TANAH DATAR – Masa Kepemimpinan Era Baru (Eka Putra – Richi Aprian) di Kabupaten Tanah Datar tinggal hitungan bulan, dinamika perpolitikan eksekutif masih hangat diperbincangkan di berbagai kalangan masyarakat Luhak Nan Tuo.

Terbesit suatu pertanyaan mendasar,”sejak kepemimpinan Era Baru, berbagai program dan kinerja selalu menjadi opini menarik untuk dibahas, diantaranya, tidak diberinya panggung untuk Wakil Bupati guna pendampingan dalam menjalankan roda pemerintahan, di mana agenda-agenda kegiatan yang disusun protokoler (Humas) Pemda Tanah Datar sendiri sangat jarang mencantumkan orang nomor dua tersebut.

Salah seorang pemerhati politik Yan Firdaus di Tanah Datar, Sabtu (9/3/2024) melalui sambungan WA menyebutkan, “kita melihat, periode Era Baru di kabupaten ini, bagaikan raja tanpa permaisuri, di mana porsi kewenangan dan kebijakan yang diambil diduga bertumpu pada personal semata dan hampir tidak melibatkan wakilnya. Kita contohkan saja, ketika beberapa kegiatan dilapangan dalam agenda pemerintahan, tidak terlihat adanya pembagian tugas saat mereka terjun kelapangan. Jangankan itu, jadwal yang dikeluarkan protokoler saja, setiap harinya di isi oleh jadwal bupati,” jelasnya.

“Bukan hanya dari kegiatan, hal sekecil apapun, seperti pemasangan gambar untuk spanduk, baliho hingga kalender dan imsyakiah, terlihat hanya foto bupati yang dipajang. Jadi pertanyaannya, kemanakah wakil bupati? Ada apa dengan mereka?,” tanya Yan Firdaus.

“Sangat kita sayangkan di era roformasi sekarang ini, masih saja terjadi persaingan yang tidak sehat antara pemimpin dan wakilnya. Beberapa bulan lalu saat bersilahturahmi ke kediaman mereka, telah menyampaikan, bahwa tumbangnya suatu kepemimpinan kerena tidak adanya keharmonisan ketika mereka mengambil kebijakan dan keputusan bersama, dan itu akan dimanfaatkan pihak lain untuk menjatuhkan pamor mereka di mata masyarakat,” ujarnya.

“Kita selaku masyarakat berharap untuk kembali pada fungsinya masing-masing, agar tercipta kerukunan berdemokrasi ke arah yang lebih baik demi kemajuan Kabupaten Tanah Datar. Untuk itu, mari saling mengurangi ego yang akan menyebabkan pencitraan yang kurang baik,” tutupnya. (Haries)