KYIV – Rusia melakukan serangan menggunakan pesawat tak berawak atau drone ke Odesa, Ukraina, dan menewaskan delapan orang termasuk bayi serta anak berusia dua tahun. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan serangan itu bisa saja dihindari jika Ukraina memiliki pasokan senjata dari negara-negara barat.
Dilansir Reuters, Minggu (3/3/2024), serangan itu terjadi pada Sabtu (2/3/2024) waktu setempat. Petugas penyelamat mengeluarkan delapan jenazah dari reruntuhan dan masih mencari lebih banyak lagi hingga larut malam.
Zelenskiy mengatakan bahwa drone Shahed yang dipasok Iran menghancurkan 18 unit apartemen dalam satu blok di wilayan itu. Orang dewasa yang tewas termasuk tiga pria berusia 35, 40 dan 54 tahun, serta dua wanita berusia 31 dan 73 tahun. Selain itu, ada juga delapan orang yang terluka, termasuk seorang anak perempuan berusia 3 tahun.
Zelenskiy mengatakan serangan Rusia menggunakan drone Shahed yang dipasok Iran ‘tidak masuk akal secara militer’ dan hanya dimaksudkan untuk membunuh dan mengintimidasi.
“Dunia tahu bahwa teror bisa dilawan,” katanya.
“Menunda pasokan senjata ke Ukraina, sistem pertahanan rudal untuk melindungi rakyat kami, sayangnya, menyebabkan kerugian seperti itu,” sambungnya seperti dilansir detikcom.
Zelenskiy mengidentifikasi korban termuda serangan itu adalah Tymofiy yang berusia 4 bulan dan Mark yang berusia 2 tahun. Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko mengatakan bayi itu ditemukan tewas bersama ibunya.
Asap mengepul dari puing-puing yang berserakan di tanah tempat drone merusak beberapa lantai gedung. Saksi mata menceritakan detik-detik serangan itu terjadi.
“Suami saya segera berlari keluar untuk membantu orang-orang, lalu saya melihat orang-orang berlarian dan saya mengerti ada orang yang meninggal di sana,” kata warga yang tinggal di gedung dekat lokasi serangan, Svitlana Tkachenko.
Pakaian dan perabotan berserakan di reruntuhan beton dan baja yang tergantung di sisi blok apartemen. Layanan Darurat Negara Ukraina mengunggah foto-foto termasuk seorang balita meninggal yang dimasukkan ke dalam kantong mayat oleh tim penyelamat.
Beberapa ribu drone Shahed bersayap jarak jauh telah ditembakkan ke sasaran di wilayah Ukraina sejak invasi besar-besaran Moskow 2 tahun lalu. (win)