Potret Internasional

China Bentrok dengan Filipina di Laut China Selatan

6
×

China Bentrok dengan Filipina di Laut China Selatan

Sebarkan artikel ini
Momen tabrakan antara kapal China dan Filipina dalam bentrokan terbaru di Laut China Selatan. (Foto: Philippine Coast Guard via REUTERS)

BEIJING – China menegaskan akan membela haknya secara sah di Laut China Selatan, menyusul bentrokan terbaru antara kapal Beijing dengan kapal Filipina di perairan yang menjadi sengketa banyak negara tersebut.

China mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan, dan berupaya menegaskan kedaulatan di wilayah itu meskipun ada klaim tandingan dari negara-negara Asia Tenggara. Beijing juga mengabaikan keputusan arbitrase internasional yang menetapkan klaimnya di Laut China Selatan tidak memiliki dasar hukum.

Ketegangan antara China dan Filipina telah berkobar dalam beberapa bulan terakhir, ketika kapal-kapal dari kedua negara itu bentrok di dekat area yang diperebutkan, dan perselisihan terbaru terjadi pekan ini.

“Kami akan secara sah membela hak-hak kami sesuai dengan hukum,” tegas Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi dalam konferensi pers saat pertemuan tahunan anggota parlemen di Beijing, seperti dilansir AFP, Kamis (7/3/2024).

“Mengenai sengketa maritim, China selalu mempertahankan tingkat pengendalian diri yang tinggi,” ucapnya.

“Tapi tentu saja, kami tidak membiarkan niat baik kami disalahgunakan, dan kami tidak menerima adanya distorsi atau pelanggaran hukum maritim yang disengaja,” imbuh Wang dalam pernyataannya seperti dilansir detikcom.

Pada Selasa (5/3/2024) waktu setempat, otoritas Filipina memanggil perwakilan diplomatik China setelah menuduh kapal-kapal Penjaga Pantai China memicu dua tabrakan dengan kapal-kapal Filipina, dan menembakkan meriam air ke salah satu kapal yang menjalankan misi penyaluran pasokan logistik di Laut China Selatan.

Beijing dalam pernyataannya menyebut pihaknya “mengambil langkah pengendalian” terhadap “penyusupan ilegal” kapal-kapal Filipina ke dalam perairan kedaulatannya. China balik menuduh kapal Filipina “secara sengaja” menabrak kapal Beijing.

Pada Rabu (6/3/2024) waktu setempat, Kementerian Luar Negeri China menuding Amerika Serikat (AS) memanfaatkan Filipina, sekutunya, sebagai “pion” untuk mengobarkan ketegangan regional, setelah Washington menyebut tindakan Beijing itu “provokatif”.

Dalam pernyataannya saat konferensi pers pada Kamis (7/3/2024) waktu setempat, Wang tidak menyebut langsung nama AS, namun menyerukan “negara-negara tertentu di luar kawasan untuk tidak memicu masalah atau memihak, dan tidak menjadi pengganggu atau pembuat onar di Laut China Selatan”. (win)