PEKANBARU – Wakil ketua DPRD Riau Dapil Kota Pekanbaru, Agung Nugroho mengatakan pihaknya akan memperjuangkan hak-hak konstituennya yang menitipkan suara kepadanya pada Pemilu 14 Februari lalu. Sebagai ketua DPD partai Demokrat Riau, ia pun mempertimbangkan untuk maju pada Pilkada mendatang.
“Ya hari ini kita sama sama tahu bahwa sudah selesai dalam tahap pleno kabupaten/kota. Ya, memang kondisinya belum pleno provinsi, tapi secara pribadi saya tentu memiliki pendukung atau yang memberikan suara, menitipkan suara kepada kami untuk memperjuangkan hak-haknya,” ujarnya, Kamis (7/3/24).
Menurutnya, sebanyak 47.198 suara yang dititipkan ke partai Demokrat, ini bukan hal yang kecil.
“Ini adalah rekor di Provinsi Riau yang belum pernah tembus sebanyak ini dalam sejarah perpolitikan di Provinsi Riau. Tentu harapan masyarakat ini juga akan kami timbang kembali untuk maju, baik sebagai kepala daerah Kota Pekanbaru untuk menyelesaikan persoalan banjir, jalan berlubang masalah pekerjaaan, kesehatan dan banyak hal yang harus diselesaikan,” ucapnya.
Agung Nugroho juga tidak menutup kemungkinan untuk maju sebagai calon gubernur atau wakil gubernur sebagai kapasitasnya ketua DPD Partai Demokrat Riau. Ia pun memohon doa dan dukungan kepada masyarakat hingga lobi-lobi ini dapat mengerucut sebuah kristal untuk pembangunan Provinsi Riau yang akan datang.
Berbicara mengenai kursi pimpinan DPRD Riau untuk masa jabatan 2024-2029, Agung Nugroho mengatakan kondisi kursi itu sama-sama lapang antara Demokrat dengan Gerindra.
“Kita tahu bahwa PDIP sudah melampaui terlebih dahulu, baru Demokrat atau Gerindra. Nah, ini yang akan sama-sama kita lihat. Segala kemungkinan jisa saja terjadi. Dinamika politik hari ini memang politik para petarung,” tukasnya.
Lebih jauh kata Agung, kursi DPRD Riau dari hasil sementara yang lolos, lebih dari 40 orang itu wajah baru. Kemungkinan ini adalah sebuah yang bagus untuk lompatan berikutnya.
Sementara terkait Pilkada, pihaknya akan menunggu keputusan demi keputusan apakah mundur atau tidak mundur sebagai anggota DPRD Provinsi Riau, ucapnya.
Agung mengatakan, mundur tidak mundur itu pihaknya belum dapat finalnya. Yang ia baca dari detikcom kemarin, putusan MK bahwa anggota DPR tidak mesti mundur dengan jabatan terpilihnya. Tapi ada juga dalam salinannya bahwa Pemilu itu tidak boleh diubah, katanya.
“Biarkanlah teman-teman di Komisi II DPR RI yang akan memperuncing. Kita tunggu saja keputusannya, insya Alllah. Mudah-mudahan nanti kita akan dorong kawan-kawan di Partai Demokrat untuk sukses di Pilkada,” pungkasnya. (fin)
