Pekanbaru

Intervensi Kenaikan Harga Bahan Pokok, GPM Digelar Marathon

4
×

Intervensi Kenaikan Harga Bahan Pokok, GPM Digelar Marathon

Sebarkan artikel ini
Masyarakat berbelanja kebutuhan pokok di Gerakan Pangan Murah (GPM) Pemko Pekanbaru beberapa waktu lalu. (Foto: Ades)

PEKANBARU – Gerakan Pangan Murah (GPM) bakal diintensifkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, sebagai bentuk intervensi harga sejumlah bahan pokok yang mulai alami kenaikan. Pangan Murah ini nantinya bakal digelar di setiap kelurahan dengan menyediakan beberapa komoditi pangan yang dijual dengan harga murah.

GPM ini akan lebih sering digelar jelang bulan Ramadhan oleh dinas terkait. Masyarakat bisa memanfaatkan pangan murah ini untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga murah dibandingkan harga di pasaran.

“Kita akan mengadakan gerakan pangan murah. Antara lain komoditinya itu, seperti cabai, beras, minyak goreng. Kemudian juga ada komoditi-komoditi lainnya, seperti rawit, bawang merah,” kata Asisten II Setdako Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, Rabu (21/2/2024).

Ingot menuturkan, pangan murah itu dilakukan untuk menanggulangi kenaikan harga bahan pokok yang terus meningkat di Kota Pekanbaru. Pemko Pekanbaru tengah mengupayakan untuk mengendalikan harga bahan pokok yang kian melonjak tinggi jelang Ramadhan dan Idulfitri.

“Jadi, salah satu upaya terdekat, Pemko Pekanbaru akan menggelar GPM. Gerakan Pangan Murah akan kita mulai besok di dua titik, Kecamatan Kulim,” ulasnya.

Pada GPM nanti, akan menjual beberapa komoditi bahan pokok, yang pastinya sangat dibutuhkan masyarakat Pekanbaru. Pastinya, di GPM itu akan menjual kebutuhan bahan pokok lebih murah dibandingkan dengan harga-harga di pasaran.

Ingot menyebut, GPM tersebut bakal digelar secara marathon hingga bulan Ramadhan atau puasa. Ia mengaku, untuk saat ini Pemko Pekanbaru masih memaksimalkan kemampuan yang ada di OPD terkait. Pihaknya berharap, kenaikan harga bahan pokok ini dapat diatasi melalui dinas terkait.

“Kita mengupayakan penanganan kenaikan harga bahan pokok ini dengan OPD yang ada dulu, seperti dinas perindustrian dan perdagangan, dinas ketahanan pangan,” pungkasnya. (Ades)