Potret Bisnis

Harga Beras Bakal Turun Bulan Depan

5
×

Harga Beras Bakal Turun Bulan Depan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi: Pedagang beras. (Foto: Dok. Kementan)

JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menargetkan harga beras bisa turun paling lambat bulan Maret 2024. Seperti diketahui beberapa waktu ini harga beras sedang meroket di pasar, bahkan karena harganya mahal beras juga sulit ditemui di pasar ritel modern.

Arief menyatakan panen raya akan terjadi di bulan Maret 2024 dengan prediksi produksi sebesar 3,5 juta ton. Dengan begitu, harga beras akan turun karena stoknya tercukupi.

“Khusus beras kita harap bulan Maret 2024 ini produksi kita sesuai KSA BPS itu di atas 3,5 juta ton. Kita harapkan bulan Maret harga beras bisa lebih turun sedikit,” ungkap Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2024).

Dia melanjutkan untuk saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sudah meminta agar stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang segera dibanjiri ke pasar.

Menurutnya saat ini di Cipinang ada 34 ribu ton stok beras yang siap untuk didistribusikan. Stok tersebut harus dipercepat untuk dibanjiri ke pasar tradisional dan juga ritel modern.

“Saat ini di Cipinang stoknya termasuk tinggi di atas 34 ribu ton ini harus sampai ke pasar tradisional dan juga modern market. Jadi sekali lagi perintahnya adalah banjiri pasar,” ungkap Arief seperti dilansir detikcom.

Arief mengatakan, beras-beras yang didistribusikan dari Cipinang memiliki satu kendala penyaluran. Kendala itu berupa penyaluran yang sulit dilakukan dengan kemasan yang besar hingga 50 kg.

Di ritel sendiri dijual dengan ukuran 5 kg, sehingga akan dilakukan repackaging. Proses ini cukup memakan waktu.

“Pak Presiden memerintahkan hari ini semuanya tolong di convert ke 5 kg, kirim ke modern market, kirim ke pasar tradisional. Kemudian yang komersial sudah dipersiapkan 200 ribu ton,” terang Arief ditemui di Food Station Cipinang Jaya, Jakarta Timur di hari yang sama.

Dia menambahkan, sekitar 50 ribu ton beras akan digelontorkan oleh Food Station untuk wilayah Jabodetabek. Selain beras komersil, pihaknya juga akan mendistribusikan beras SPHP 5 kg ke ritel modern maupun pasar tradisional.

Selain itu, Arief juga bilang langkah pembatasan pembelian beras di toko ritel akan terus dilaksanakan. Dalam hal ini, masyarakat dibatasi untuk membeli maksimal 10 kg beras atau 2 kali 5 kg. Pembatasan dilakukan dalam rangka menjaga pemerataan produk. (win)