PEKANBARU – Kendati sudah memasuki masa tenang Pemilu, namun masih saja ada Atribut Peraga Kampanye (APK) salah satu Caleg berdiri kokoh di Simpang Jalan Bingung. Panwas Kelurahan Rumbai Bukit, Saparudin mengatakan APK tersebut berbahaya dan berbayar.
“Itu kemarin Satpol PP yang membersihkan. Itu berbahaya, berbayar iya juga. Karena ada pajak tu. Waktu kemarin kami membersihkan, itu katanya Satpol PP,” ucap Saparudin didampingi PPK Kelurahan, Husin.
Saparudin mengatakan, jika baliho tersebut diberikan waktu kepadanya, pihaknya siap mencabut. Bukan hanya satu, masih ada satu APK lagi yang hingga kini masih berdiri kokoh di Simpang Jalan Bingung.
Sementara itu di Kelurahan Muara Fajar Timur, dua petugas Linmas yang ditugaskan di TPS 01 dan 03 diduga bermasalah. Pasalnya, kedua petugas tersebut, bukan warga Kelurahan Muara Fajar Timur melainkan warga kelurahan Agro Wisata, Kecamatan Rumbai Barat.
“Linmasnya itu orang luar. Tentu semua RT, RW komplain. Yang diusulkan A, kok SK-nya B,” ujar Lurah Muara Fajar Timur, Muchlis, Senin (12/2/24).
Menyikapi hal itu kata Muchlis, pihaknya sudah memediasi dengan KPU, Satpol PP, Camat Rumbai Barat dan Kasat, agar dikembalikan ke yang lama. Sementara untuk amprahnya, setelah pihak kecamatan menangguhkan SK kedua Linmas yang bukan warga Muara Fajar Timur tersebut.
“Solusinya dikembalikan saja ke yang lama. Mungkin ada yang miss atau kesilafan,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah kedua Linmas luar yang diduga bermasalah tersebut sudah dipanggil, Muchsin mengatakan, ini menjelang dipanggil. Saat ditanya apakah masalah Linmas ini berpotensi keributan. Muchlis membenarkan. Alasannya, masalah ini sangat sensitif.
Terkait distribusi logistik Pemilu ke TPS, Muchsin mengatakan akan dilakukan besok sore, Selasa 13 Februari. (fin)
