MerantiPotret Riau

Sejak Ada Kanal, Warga Desa Dedap Keluhkan Banjir

5
×

Sejak Ada Kanal, Warga Desa Dedap Keluhkan Banjir

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi III DPRD Riau, Markarius Anwar. (Foto: Fin)

PEKANBARU – Semenjak adanya kanal 3 tahun lalu di wilayah mereka, warga Desa Dedap di Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, kini tak bisa lagi mengandalkan hasil pertanian. Anggota DPRD Riau Markarius Anwar meminta Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk mengecek di lapangan.

“Mereka menyampaikan, semenjak ada kanal di kampung mereka sekarang, setiap tahunnya banjir, sebelumnya tak ada banjir di situ,” ujarnya kepada sejumlah awak media seraya memperlihatkan chat warga melalui Whatshapnya, Senin (15/1/24).

Akibatnya kata Markarius, tumbuh-tumbuhan, tanam-tanaman di kebun masyarakat, tak menghasilkan lagi. Seperti pisang semua busuk tak ada lagi yang diharapkan di situ.

“Kita minta ini di follow up oleh Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup untuk dicek kebenarannya. Apakah memang disebabkan oleh kanal itu atau ada sebab lain,” kata Ketua Komisi III DPRD Riau tersebut.

Ia mengatakan, kalau memang disebabkan oleh hal itu, tentu harus ada tindakan. Harus ada upaya-upaya untuk menyelesaikan persoalan masyarakat tadi.

“Kita memang menggalakkan investasi. Cuma bagaimana pun hak-hak masyarakat jangan terabaikan dengan pengembangan kawasan hutan industri itu. Apalagi di Kabupaten Kepulauan Meranti, kehidupan mereka pun sulit,” tukasnya.

Warga desa Dedap ujar politisi PKS DPRD Riau itu, bergantung dari hasil tanam-tanaman, kebun-kebun mereka. Jadi kalau kebun sekarang terendam semua, tak menghasilkan. Kasihan kan. (fin)