TEL AVIV – Ribuan massa Israel melakukan aksi demonstrasi pada hari Sabtu (27/1/2024) waktu setempat di beberapa kota dan menyerukan pembubaran pemerintahan. Demo tersebut bertepatan dengan demonstrasi yang digelar massa dari keluarga sandera yang ditahan di Gaza.
Dilansir Anadolu Agensi, Minggu (28/1/2024), aksi digelar di depan kediaman PM Israel Benjamin Netanyahu. Ribuan warga Israel melakukan protes di kota Haifa, di persimpangan Horev, menentang pemerintah dan menuntut Pemilu segera.
Berdasarkan laporan itu, pawai dimulai dari daerah Carmel di kota Haifa hingga pusat protes di persimpangan Horev.
Sementara di kota Kfar Saba, dekat Tel Aviv, ratusan orang berdemonstrasi di bawah slogan ‘Pemilu Sekarang’. Berdasarkan laporan Yedioth Ahronoth, para pengunjuk rasa menuntut pemecatan Netanyahu dan Pemilu segera. Selain itu, ratusan orang juga berdemonstrasi di kota Ra’anana dekat Tel Aviv, menyerukan pemecatan pemerintah.
Netanyahu menghadapi rentetan kritik dari masyarakat Israel dan beberapa politisi karena krisis sandera Israel di Gaza dan kegagalan menemukan jalan untuk memastikan mereka kembali dengan aman ke Israel.
Puluhan keluarga sandera di Gaza juga berdemonstrasi di depan rumah Netanyahu di kota Kaisarea untuk menuntut pembebasan sandera.
Media Yedioth Ahronoth mengatakan “untuk minggu kedua berturut-turut, keluarga sandera di Gaza telah melakukan protes di depan rumah Netanyahu di Kaisarea.”
Para pejabat Israel memperkirakan ada sekitar 136 sandera yang masih ditahan di Gaza sejak Hamas melancarkan serangan terhadap titik-titik militer Israel dan permukiman di dekat Gaza pada 7 Oktober.
Faksi perlawanan Palestina, yang dipimpin oleh Hamas, menangkap sekitar 239 orang di kota-kota dekat Gaza. Pada November lalu menukar puluhan sandera dengan Israel selama jeda kemanusiaan tujuh hari.
Sebagai imbalannya, lembaga tahanan Palestina melaporkan bahwa Israel membebaskan 240 tahanan Palestina dari penjara selama jeda tersebut, termasuk 71 tahanan wanita dan 169 anak-anak.
Meskipun ada keputusan Mahkamah Internasional, Israel terus melakukan serangan gencar di Jalur Gaza yang menewaskan sedikitnya 26.257 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 64.797 orang terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.
Respons Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkritik demo yang digelar pada hari Sabtu yang dilakukan oleh keluarga sandera yang ditahan di Gaza. Netanyahu mengatakan demo tersebut sebagai ‘tidak berguna dan berkontribusi terhadap tuntutan Hamas’.
“Protes yang dilakukan oleh keluarga para sandera tidak membantu melainkan meningkatkan tuntutan Hamas dan menunda pemulihan mereka,” kata Netanyahu dalam konferensi pers seperti dilansir detikcom.
Dia menyebut memberikan arahan dalam pemerintahannya untuk meningkatkan aktivasi industri pertahanan lokal agar lebih bergantung pada senjata lokal.
“Tujuan kami adalah melenyapkan Hamas, karena kami tidak bisa membiarkan angkatan bersenjata tetap berada di Gaza, dan perang tidak akan berakhir sampai misi tersebut selesai,” kata Netanyahu.
“Di antara kita ada yang meragukan kemampuan kita, padahal mereka minoritas,” sambungnya.
Menanggapi pertanyaan tentang penyelidikan terhadap peristiwa 7 Oktober, di mana kelompok perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan serangan mendadak terhadap Israel, Netanyahu mengatakan “Penyelidikan harus dibuka setelah perang berakhir, bukan pada puncaknya,”.
Sementara itu, mengenai keputusan Mahkamah Kriminal Internasional (ICJ) terkait perang di Gaza, Netanyahu mengatakan pengadilan belum memutuskan untuk menghentikan perang maupun memaksanya untuk menghentikan perang.
“Pengadilan belum mengambil keputusan untuk menghentikan perang dan tidak memaksa kami untuk mengakhirinya,” tutur Netanyahu.
Meskipun ada keputusan sementara oleh Mahkamah Internasional (ICJ) pada hari Jumat yang memerintahkan Israel mencegah tindakan genosida di Gaza, Israel terus melakukan serangan gencar terhadap wilayah pesisir tersebut di mana setidaknya 26.257 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 64.797 orang terluka sejak 7 Oktober. menurut otoritas kesehatan Palestina.
Menurut PBB, serangan Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong itu rusak atau hancur. (win)