Potret Internasional

Pasukan Israel Kembali Temukan 1 Jasad Sandera Hamas

6
×

Pasukan Israel Kembali Temukan 1 Jasad Sandera Hamas

Sebarkan artikel ini

GAZA – Pasukan khusus Israel kembali menemukan jenazah salah satu sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza. Israel menyebut sandera yang ditemukan sudah tidak bernyawa itu diculik oleh Hamas saat serangan mematikan melanda bagian selatan negara Yahudi itu pada 7 Oktober lalu.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (15/12/2023), militer Israel dalam pernyataannya menyebut jenazah satu sandera itu diidentifikasi sebagai Elia Toledano yang berusia 28 tahun.

Disebutkan militer Israel bahwa “prosedur identifikasi” telah dilakukan oleh para pejabat medis, rabi militer dan ahli forensik.

Toledano, menurut militer Israel, diculik oleh Hamas dari sebuah festival musik outdoor yang digelar di area gurun dekat perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada awal Oktober lalu, Festival musik itu berubah menjadi lokasi serangan mematikan saat militan bersenjata dari Jalur Gaza menyerbunya.

Beberapa hari lalu, militer Israel melaporkan pasukannya menemukan dua jenazah yang diyakini sandera Hamas dalam operasi darat di Jalur Gaza. Upaya evakuasi kedua jenazah sandera itu sempat memicu pertempuran yang membuat beberapa tentara Israel mengalami luka-luka.

Kedua jenazah itu diidentifikasi sebagai warga Israel yang disandera oleh Hamas sejak serangan awal Oktober lalu.

Salah satu jenazah sandera itu diidentifikasi sebagai seorang tentara bernama Ziv Dado. Dia disebut tewas pada hari serangan, namun Tel Aviv menganggap orang-orang yang masih ditahan Hamas sebagai sandera terlepas apakah mereka masih hidup atau sudah tewas.

Satu jenazah sandera lainnya, diidentifikasi sebagai Eden Zecharya, diculik oleh Hamas dari festival musik Supernova yang digelar di dekat kibbutz Reim pada hari serangan Hamas terjadi.

Sementara pekan lalu, seorang sandera lainnya, yang bernama Sahar Baruch, dikonfirmasi tewas setelah upaya penyelamatan berujung kegagalan dan membuat dua tentara Israel luka-luka.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang berlangsung selama satu minggu berakhir pada 1 Desember lalu, sedikitnya 105 sandera dibebaskan oleh Hamas dari Jalur Gaza. Terdapat 80 warga Israel, kebanyakan wanita dan anak-anak, di antara sandera-sandera yang dibebaskan tersebut.

Pembebasan para sandera itu ditukar dengan 240 warga Palestina yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel.

Upaya-upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan gencatan senjata terhenti, dengan Hamas memperingatkan pada Minggu (11/12) waktu setempat bahwa tidak akan ada sandera yang meninggalkan Jalur Gaza dalam keadaan hidup, kecuali tuntutan mereka soal pembebasan lebih banyak tahanan Palestina dipenuhi.

Saat ini diyakini masih ada sekitar lebih dari 130 sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza. (win)