Potret Internasional

Pengemudi Mobil Tabrak Pembatas Kedubes Israel di Tokyo

6
×

Pengemudi Mobil Tabrak Pembatas Kedubes Israel di Tokyo

Sebarkan artikel ini
Polisi melakukan penyelidikan di lokasi mobil tabrak pembatas jalan dekat Kedubes Israel di Tokyo. (Foto: AFP/KAZUHIRO NOGI)

TOKYO – Kepolisian Jepang menangkap seorang pria setelah sebuah mobil menabrak pembatas di dekat Kedutaan Besar Israel di Tokyo. Seorang polisi mengalami luka-luka dalam insiden ini.

Seperti dilansir AFP, Kamis (16/11/2023), rekaman video menunjukkan sebuah mobil kecil menabrak pembatas sementara dan menabrak pagar di persimpangan jalan yang berjarak sekitar 100 meter dari kompleks Kedutaan Besar Israel di Tokyo.

Laporan media lokal menyebut seorang polisi mengalami luka ringan dalam insiden yang terjadi pada Kamis (16/11/2023) siang waktu setempat.

Juru bicara Departemen Pemadam Kebakaran setempat menyatakan pihaknya menerima ‘panggilan darurat (untuk ambulans) untuk 3-11 Nibancho, wilayah Chiyado, pukul 11.57 waktu setempat’.

“Sekitar pukul 11.00 waktu setempat, saya mendengar suara sangat keras, jadi saya pergi keluar untuk memeriksa. Kemudian saya melihat seorang polisi mengalami luka-luka dan terlihat merasa kesakitan di dekat pembatas lalu lintas, dan tampaknya dia berdarah. Ada juga mobil hitam diparkir di dekatnya,” tutur seorang pegawai restoran di dekat Kedutaan Israel saat berbicara kepada NHK.

Disebutkan juga dalam laporan media lokal bahwa seorang pria, yang merupakan pengemudi mobil itu, ditangkap di lokasi insiden ini. Identitas pria tersebut tidak diungkap ke publik, namun disebut bahwa dia berusia 50-an tahun dan merupakan anggota kelompok sayap kanan.

Penyebab insiden mobil menabrak pembatas ini belum diketahui secara jelas. Tidak diketahui lebih lanjut apakah insiden ini disengaja atau tidak, mengingat terjadi di dekat Kedutaan Israel, saat negara Yahudi itu terus menggempur Jalur Gaza dalam perang melawan Hamas.

Namun diketahui bahwa kelompok sayap kanan di Jepang pada umumnya tidak dikenal kritis terhadap Israel atau bersifat antisemitisme.

Kepolisian Jepang menolak untuk berkomentar lebih lanjut. Kedutaan Besar Israel di Tokyo juga belum memberikan komentarnya.

Negara-negara di seluruh dunia telah meningkatkan keamanan di sekitar misi diplomatik Israel sejak perang dimulai antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Israel melancarkan pengeboman tanpa henti terhadap Jalur Gaza dan mengerahkan operasi darat untuk menumpas Hamas. Rentetan serangan itu dimaksudkan untuk membalas serangan Hamas, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang di wilayah Israel.

Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 11.500 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas akibat serangan Israel. Jumlah korban tewas itu termasuk 4.710 anak-anak dan 3.160 perempuan.

Pekan lalu, Jepang mendukung seruan bersama para Menteri Luar Negeri (Menlu) dari negara-negara G7 untuk diberlakukannya ‘jeda kemanusiaan’ di Jalur Gaza.

Dalam respons terbaru atas penyerbuan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza, Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan: “Kami merasakan kemarahan kuat atas kerugian besar yang menimpa warga sipil yang tidak bersalah. Serangan terhadap rumah sakit atau warga sipil tidak bisa dibenarkan atas dasar apa pun.”

Seperti dilansir detikcom, Jepang sebelumnya juga mengecam serangan Hamas terhadap Israel dan menyampaikan ‘belasungkawa kepada keluarga yang berduka dan menyampaikan simpati mendalam kepada para korban luka’. (win)