TANAH DATAR – Pasca pembukaan segel sekolah SDN 20 dan SMPN 2 Batusangkar yang berakhir ricuh, mengakibatkan korban terhadap siswa, Selasa 07/11/2023, menjadi perhatian masyarakat dan ormas di Kabupaten Tanah Datar.
Sekjen organisasi Masyarakat Peduli Tanah Datar (MPTD), Riadi Sutan Palowan, mengutuk dan menyayangkan kasus ini terjadi yang mengakibatkan jatuhnya korban terutama peserta didik, baik fisik, moril, dan materil. Ia mengatakan, akibat sengketa lahan ini berakibat pada psikis anak-anak sekolah.
“Kalau seandainya ada permasalahan suatu sengketa apalagi menyangkut hukum perdata, sebaiknya diselesaikan di meja hijau saja tanpa mengganggu peserta didik dalam proses belajar mengajar,” ujar Riadi.
Ia pun menyayangkan kasus tersebut bisa terjadi di lingkungan pendidikan.
“Lihat sekarang, alangkah tidak eloknya kita memperlakukan anak seperti itu dan juga mengorbankan mereka ketika menuntut ilmu,” ujarnya.
Riadi mengimbau semua pihak agar jangan mengorbankan masa depan pendidikan anak demi ego dan kepentingan sepihak saja.
“Cobalah berempati pada anak korban dari persengketaan ini,” ungkap seorang ayah yang juga anaknya menjadi korban. (Haries)