PEKANBARU – LSM MAMPIR menduga keterangan yang disampaikan oleh Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) Provinsi Riau, Zulfahmi Abbas terkait progress pembangunan jembatan Sei Piang di Kabupaten Rohul yang mencapai 69,2 persen adalah kebohongan.
“Kami menduga apa yang disampaikan Zulfahmi Abbas itu bohong, pertama soal addendum pekerjaan jembatan Sei Piang itu bukan dua kali, tapi tiga kali,” jelas Sekjen LSM MAMPIR, Emlasmi kepada GoRiau.com, Jumat (3/11/2023).
Emlasmi mengaku memiliki bukti valid soal addendum tersebut dan tak akan terbantahkan, addendum pekerjaan jembatan Sei Piyang terjadi pada tanggal 7 Agustus 2023, addendum kedua 18 Agustus 2023 dan addendum ketiga, 8 Oktober,” Jadi bukan dua kali seperti yang disampaikan oleh Zulfahmi,” ucapnya.
Dugaan kebohongan kedua lanjutnya kutip goriau.com, adalah soal progress fisik jembatan yang mencapai 69,2 persen, disisi lain Zulfahmi mengakui gelagar jembatan belum terpasang.
“Yang dihitung sebagai progress adalah pekerjaan yang sudah terpasang, nah gelagar saja belum terpasang begitu juga wing wellnya, jadi tidak tepat dia mengatakan progressnya sudah 69,2 persen,” ujarnya.
Ia menambahkan informasi yang didapat LSM MAMPIR, belum terpasangnya gelagar karena subkon yang mengerjakan jembatan tersebut tidak memiliki uang untuk memobilisasi kren ke lokasi pembangunan.
“Pekerjaan jembatan itu disubkonkan oleh PT Jeris Riau Putra ke salah satu perusahaan di Rohul. Iinformasinya sub kontarktorkan tidak ada dana lagi untuk melanjutkan pekerjaan tersebut karena CV Jeris Riau Putra belum membayar ke subkon. Jadi bukan karena sulit memobilisasi kren, PUPRKP Riau harus mengetahui hal tersebut supaya jangan lagi ada dugaan pembohongan-pembohongan oleh kontraktor pelaksana kepada pihak dinas,” tutupnya.
Sementara itu Zulfahmi Abbas tidak merespon permintaan konfirmasi yang disampaikan goriau.com, pesan whattshap dan telepon tak diresponnya. (p24)