DAMASKUS – Kelompok radikal Islamic State (ISIS) melancarkan serangan mematikan, menargetkan pos pemeriksaan dan posisi militer pasukan pro-pemerintah di gurun Suriah. Sedikitnya 30 tentara pro-pemerintah Suriah tewas dalam serangan yang tercatat sebagai salah satu yang paling mematikan tahun ini.
Seperti dilansir AFP, Rabu (8/11/2023), kelompok pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan bahwa ISIS melancarkan serangan serentak terhadap pasukan pro-pemerintah Suriah pada Rabu (8/11/2023) pagi waktu setempat.
“Sedikitnya 30 orang tewas, empat orang di antaranya merupakan tentara dan 26 orang lainnya dari Pasukan Pertahanan Nasional, dalam serangan serentak yang dilancarkan oleh kelompok ISIS pada Rabu (8/11/2023) pagi di beberapa pos pemeriksaan dan posisi militer (di gurun Suriah),” kata Syrian Observatory, yang memiliki jaringan sumber yang luas di wilayah Suriah seperti dilansir detikcom.
Serangan itu, menurut Syrian Observatory, terjadi di beberapa lokasi yang terletak di antara Raqa, Homs dan Deir Ezzor.
Kepala Syrian Observatory, Rami Abdel Rahman, memperingatkan bahwa jumlah korban tewas mungkin bertambah, mengingat jumlah korban luka tidak disebutkan secara pasti, dengan beberapa di antaranya disebut dalam kondisi serius.
ISIS sebelumnya pernah memproklamirkan ‘kekhalifahan’ atas sebagian besar wilayah Suriah dan Irak pada Juni 2014 lalu, dan melancarkan rentetan serangan teror.
Kelompok radikal itu dikalahkan secara teritorial di wilayah Suriah pada tahun 2019. Namun, sisa-sisa ISIS terus melancarkan serangan dan penyergapan yang mematikan, terutama dari posisi persembunyian mereka di area gurun pasir setempat.
Konflik pecah di Suriah setelah pemerintahan Presiden Bashar al-Assad menindak tegas aksi protes pro-demokrasi tahun 2011 lalu. Sejak saat itu, konflik tersebut menarik kekuatan asing dan jihadis global.
Sejauh ini, konflik Suriah dilaporkan menewaskan lebih dari 500.000 orang dan memaksa separuh penduduk negara tersebut mengungsi dari rumah mereka. (win)