Potret Internasional

Usai Ledakan Bom di Ankara, Turki Gempur Markas Milisi Kurdi

4
×

Usai Ledakan Bom di Ankara, Turki Gempur Markas Milisi Kurdi

Sebarkan artikel ini
Polisi Turki memasang garis polisi di lokasi serangan bom di Ankara. (Foto: REUTERS/CAGLA GURDOGAN)

ANKARA – Jet-jet tempur Turki melancarkan serangan udara terhadap markas kelompok milisi Kurdi, Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang ada di wilayah Irak pada Minggu (1/10/2023) tengah malam waktu setempat. Serangan itu membalas ledakan yang mengguncang lokasi dekat gedung parlemen di Ankara pada hari yang sama, hingga melukai dua polisi setempat.

Seperti dilansir AFP, Senin (2/10/2023), seorang pejabat di Kurdistan Irak melaporkan pada Minggu (1/10/2023) malam bahwa beberapa pesawat militer Turki mengebom sebagian wilayah Bradost dan desa Badran di wilayah Irak.

Kementerian Pertahanan Turki, secara terpisah, mengakui adanya ‘operasi udara’ di wilayah Irak bagian utara untuk ‘menetralisir PKK’. Disebutkan Kementerian Pertahanan Turki bahwa ’20 target yang digunakan oleh teroris’ telah dihancurkan.

PKK yang ditetapkan sebagai kelompok teror oleh pemerintah Turki dan sekutu-sekutu Barat, diketahui telah mengklaim bertanggung jawab atas ledakan di Ankara pada Minggu (1/10/2023) waktu setempat. PKK melancarkan pemberontakan mematikan terhadap Turki selama empat dekade terakhir.

“Tindakan pengorbanan telah dilakukan terhadap Kementerian Dalam Negeri Turki,” demikian pernyataan PKK kepada kantor berita ANF yang dekat dengan gerakan Kurdi.

Beberapa jam usai ledakan mengguncang Ankara, Presiden Recep Tayyip Erdogan bersumpah menegaskan bahwa ‘teroris’ tidak akan pernah mencapai tujuan mereka.

Distrik yang menjadi sasaran serangan bom itu menjadi lokasi bagi beberapa kementerian dan parlemen Turki. Gedung-gedung pemerintahan itu sempat ditutup usai ledakan terjadi.

“Para penjahat yang mengancam perdamaian dan keamanan warga belum mencapai tujuannya dan tidak akan pernah mencapainya,” tegas Erdogan seperti dilansir antara.

Kementerian Dalam Negeri Turki, dalam pernyataannya, menyebut dua pelaku tiba dengan kendaraan komersial sekitar pukul 09.30 waktu setempat di depan ‘gerbang masuk Direktorat Jenderal Keamanan pada Kementerian Dalam Negeri, dan melancarkan serangan bom’.

“Salah satu teroris meledakkan diri. Satu lainnya tewas terkena peluru di kepala sebelum dia sempat meledakkan diri,” ucap Menteri Dalam Negeri Turki, Ali Yerlikaya, kepada wartawan di luar kantor kementeriannya.

Dua polisi mengalami luka-luka ringan dalam baku tembak, namun nyawa mereka dinyatakan tidak dalam bahaya.

Kantor Kejaksaan Ankara mengatakan pihaknya telah membuka penyelidikan atas ledakan itu dan melarang akses ke area tersebut. Media-media lokal diminta berhenti menayangkan gambar-gambar dari lokasi serangan bom. (win)