PekanbaruPotret Lingkungan

RSUD Arifin Achmad Pastikan Belum Ada Terima Pasien Kasus Cacar Monyet

7
×

RSUD Arifin Achmad Pastikan Belum Ada Terima Pasien Kasus Cacar Monyet

Sebarkan artikel ini
Direktur Utama RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, drg Wan Fajriatul Mamnunah. (foto: goriau)

PEKANBARU – Direktur Utama RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau, drg Wan Fajriatul Mamnunah memastikan hingga kini belum ditemukan kasus cacar monyet atau “monkeypox” yang menjadi pasien rumah sakit itu.

”Namun kami tetap waspada karena adanya penerbangan langsung Singapura ke Pekanbaru,” ujar Wan Fajriatul Mamnunah kutip GoRiau.com, Rabu (25/10/2023).

Dikatakannya, manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad juga sudah siap sebagai rumah sakit pusat rujukan apabila ditemukan adanya cacar monyet di Provinsi Riau.

“Sebagai RS Pusat Rujukan tentu kami harus mempersiapkan pelayanan dan kami juga sudah menyiapkan ruangan isolasi (standby) yang sebelumnya digunakan untuk penanganan Covid-19,” katanya .

Wan Fajriatul menjelaskan kasus cacar monyet bisa menyerang anak dan orang dewasa. Karena itu, tim dokter utama yang menangani akan berasal dari dokter spesialis anak atau dokter spesialis penyakit dalam, dan bisa juga melibatkan dokter spesialis lainnya.

Penyakit monkeypox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox yang dapat terjadi pada hewan tertentu termasuk manusia.

Gejalanya, dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa lelah yang diikuti oleh ruam yang membentuk lepuh dan kerak. Waktu paparan hingga timbulnya gejala adalah sekitar 10 hari. Durasi gejala biasanya 2 sampai 5 minggu

Walaupun gejalanya cenderung ringan bahkan sembuh sendiri, monkeypox bisa menjadi penyakit derajat berat dan berpotensi menyebabkan komplikasi penyakit seperti infeksi sekunder, bronkopneumonia, sepsis, dan ensefalitis.

”Pemerintah pusat (Kemenkes) sudah melakukan sosialisasi vaksin dari 24 Oktober 2023, jadi kami masih menunggu instruksi dari pusat apakah di Provinsi Riau juga harus melakukan vaksin atau tidak terkait cacar monyet,” tutup Fajriatul. (p24)