SINGAPURA – Otoritas Singapura memperketat langkah-langkah keamanan di wilayahnya, dengan patroli ditingkatkan dalam berbagai acara dan di tempat-tempat umum, di tengah perang antara Hamas dan Israel. Lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi target serangan ditinjau ulang pengamanannya oleh otoritas setempat.
Seperti dilansir The Straits Times dan The Star, Jumat (13/10/2023), Menteri Dalam Negeri dan Hukum K Shanmugam menuturkan bahwa badan-badan keamanan setempat mengawasi situasi dengan cermat.
Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan, kata Shanmugam, juga meningkatkan pemeriksaannya.
Hal itu termasuk dengan meningkatkan kehadiran keamanan di tempat-tempat yang dianggap berisiko lebih tinggi.
“Untuk alasan operasional, saya tidak bisa memberitahu Anda soal rencana pastinya, namun langkah-langkah tambahan telah diambil,” tutur Shanmugam kepada wartawan setempat.
Langkah semacam ini dilakukan Singapura setelah beberapa negara lainnya mengambil langkah serupa menyusul berkembangnya konflik di Timur Tengah.
Inggris, Kanada, Prancis, dan Jerman menjadi beberapa negara yang meningkatkan keamanan di sekitar target-target Yahudi dan terhadap unjuk rasa pro-Palestina yang muncul di kota-kota mereka.
Dalam pernyataannya, Shanmugan mengatakan bahwa kelompok-kelompok teroris akan berusaha mengeksploitasi konflik semacam itu, dan masyarakat Singapura harus tetap waspada.
“Ini adalah masa di mana setiap orang harus lebih waspada dan berhati-hati karena Singapura adalah target yang menarik,” ujarnya seperi dilansir detikcom.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa Singapura akan menindak siapa pun yang mendukung ekstremisme dan terorisme, sebuah sikap yang sudah jelas selama bertahun-tahun. (win)
