MerantiPotret LingkunganPotret RiauPotret Sosbud

Pemkab Terima Dua Unit Motor Roda Tiga dari RAPP

4
×

Pemkab Terima Dua Unit Motor Roda Tiga dari RAPP

Sebarkan artikel ini
Bupati Kepulauan Meranti H Asmar didampingi jajaran menerima armada bantuan dari RAPP di Kantor Dinas Perkimtan-LH Selatpanjang, Senin (9/10/2023). (foto:PROKOPIM MERANTI)

SELATPANJANG – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menerima dua unit motor roda tiga pengangkut sampah dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP).

Penyerahan itu diterima Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti H Asmar, Senin (9/10) di Kantor Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Lingkungan Hidup (Perkimtan-LH), Selatpanjang.

“Terima kasih, bantuan ini akan difungsikan sebagaimana mestinya,” kata Asmar.

Dia menyebutkan, pengelolaan sampah saat ini telah menjadi urusan penting bagi pemerintah. Dikarenakan berkaitan dengan masalah kesehatan, tambah Asmar, penanganan sampah harus dilakukan secara komprehensif dan bersama-sama.

“Alhamdulillah tahun 2023 ini Pemda Kepulauan Meranti menerima bantuan bajaj, mudah-mudahan tahun depan kita bisa menerima mobil dari PT RAPP,” ujarnya.

Asmar juga menyampaikan, belum lama ini telah mengunjungi Kantor Tanoto Foundation di Jakarta. “Dari pertemuan itu telah disepakati mereka akan turun bersama pihak RAPP, untuk menjajaki kerja sama yang bisa dilakukan,” sebut Asmar.

Sebelumnya, Stakeholder Relation Manager PT RAPP wilayah Kepulauan Meranti Susilo Sudarman menjelaskan, bantuan tersebut untuk menyukseskan Program Kampung Iklim (ProKlim) sebagai bentuk komitmen APRIL 2030 terhadap iklim positif.

“Kami bersama Dinas Perkimtan-LH akan menginisiasi ProKlim sebagai aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang terpadu,” jelasnya.

Kepala Dinas Perkimtan-LH Meranti Syaiful kutip riaupos mengatakan, pihaknya memang sangat memerlukan armada angkutan sampah. Kondisi ini karena dipicu rusaknya armada angkutan yang ada.

“Kita memang punya alat dan armada untuk pengangkutan sampah, namun, beberapa alat tersebut sudah berusia tua dan kerap mengalami kerusakan sehingga bisa dikatakan sudah tidak layak digunakan,” ungkapnya.

Armada yang dimaksud seperti truk amrol yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan sejak diterima dari kabupaten induk, yakni Bengkalis.

“Mobil amrol pengangkut rusak dan terduduk di bengkel selama hampir lebih seminggu dan masih diperbaiki. Untuk biaya pemeliharaan memang ada, namun kondisinya sudah sangat tua, jadi kita juga tak bisa terlalu memaksa. Karena kalau terduduk di tengah jalan semakin susah,” ujarnya.

Dijelaskannya, atas kondisi tersebut, mereka bahkan dalam beberapa kondisi harus mengerahkan tenaga manual dari pekerja untuk mengakut sampah tersebut.

“Bahkan petugas kebersihan harus sampai bekerja sampai tengah malam agar sampah itu menumpuk,” ujarnya. (p24)