Indragiri HuluPotret HukrimPotret LingkunganPotret Riau

Lahan Terbakar di Inhu Sepanjang Bulan September Mencapai 177,64 Hektar

4
×

Lahan Terbakar di Inhu Sepanjang Bulan September Mencapai 177,64 Hektar

Sebarkan artikel ini
Kapolres Inhu, AKBP Dody Wirawijaya menyampaikan analisa dan evalusi terkait penanganan Karlahut di Inhu. (foto: tribunpekanbaru)

RENGAT – Polres Inhu menggelar rapat analisa dan evaluasi penanganan Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Rapat tersebut melibatkan Pemerintah Kabupaten Inhu, Kodim 0302 Inhu, Pengadilan Negeri (PN) Rengat, dan Kejaksaan Negeri (Kejarim Inhu. Selain itu juga hadir sejumlah pengusaha yang ada di Kabupaten Inhu.

Pada rapat tersebut dipaparkan kasus Karlahut yang terjadi di wilayah Kabupaten Inhu sepanjang Bulan September 2023.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Inhu, Dody Iskandar merincikan rekapitulasi Karlahut tahun 2023 berdasarkan rilis BPBD Provinsi Riau seluas 308,84 Ha di 61 titik yang ada di 11 Kecamatan wilayah Kabupaten Inhu.

Total Hotspot pada aplikasi yang dirilis oleh BMKG Propinsi Riau pada tanggal 31 September 2013 ada 209 Hotspot.

BPBD juga memakai aplikasi sipakar yang menampilkan hasil patroli udara yang di Update pada setiap harinya. Kemudian luas lahan yang terbakar di Kabupaten Inhu bulan September tahun 2023 seluas 177,64 hektar dari 30 titik. Luas lahan yang terbakar pada awal Oktober seluas 8 ha pada 2 titik di Kecamatan Lirik dan Batang Cenaku.

Sementara itu, berdasarkan catatan Polres Inhu dalam pekan ini Kabupaten Inhu menjadi rangking 1 terkait luas lahan yang terbakar di wilayah Provinsi Riau.

Kecamatan Peranap merupakan wilayah yang paling luas terbakar dan dilanjutkan di Kecamatan Batang Cenaku.

Kapolres Inhu, AKBP Dody Wirawijaya dalam rapat menyampaikan masalah Karlahut menjadi atensi Presiden RI karena berdampak pada kerugian yang luas, baik dari segi ekonomi, kesehatan dan lainnya.

Analisa Karhutla yang awalnya terjadi pada lahan Gambut namun dibeberapa tempat terjadi Karhutla di lahan Mineral.

“Polres Inhu bersama TNI, KPBD, Manggala Agni, MPA sudah bersama sama melakukan upaya pencegahan dan penangan Karhutla namun perlu kita tingkatkan lagi dalam upaya pencegahan,” ujarnya.

Kapolres Inhu mengajak perusahaan yang ada di wilayah Kabupaten Inhu diharapkan bisa berpartisipasi dengan meningkatkan pencegahan kebakaran diwilayah Perusahaan masing masing dan menyiapkan alat perlengkapan penangan Karhutla.

“Kami berharap semua elemen masyarakat ikut membantu melakukan pencegahan dan penanganan Karhutla agar dapat ditangani secara cepat,” sebut AKBP Dody kutip tribunpekanbaru.

Hal senada juga disampaikan Sekda Inhu, Hendrizal. “Analisa karhutla yang semulanya hanya dilahan gambut namun saat ini terjadi kebakaran dilahan mineral. Pelaku karhutla biasanya dilakukan oleh masyarakat yang ingin membersihkan lahan yang akan ditanami tanaman palawija dan lain lain,” ujarnya.

Untuk itu Hendrizal mengatakan tim akan melakukan evaluasi patroli Kehutanan untuk perlu ditingkatkan. “Penegakan hukum terhadap pelaku Karhutla juga diperlukan, karena itu Pemkab Inhu berharap kepada perusahaan agar bersinergi dalam menangani Karlahut,” tegasnya. (p24)