Potret Internasional

Israel Bagi-bagi Senapan ke Relawan di Perbatasan

3
×

Israel Bagi-bagi Senapan ke Relawan di Perbatasan

Sebarkan artikel ini
Kebijakan mempersenjatai relawan penjaga keamanan di perbatasan Israel itu diumumkan oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir. (Foto: Abir Sultan/Pool via REUTERS)

TEL AVIV – Israel akan mempersenjatai warganya yang menjadi relawan penjaga keamanan di komunitas perbatasan dan kota-kota campuran Yahudi-Arab, menyusul serangan mematikan Hamas. Pendistribusian ribuan senapan kepada para relawan dimulai Selasa (10/10/2023) waktu setempat.

Seperti dilansir Reuters dan Alarabiya News, Selasa (10/10/2023), langkah kebijakan itu diumumkan oleh Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, dalam pernyataan via media sosial. Mereka yang mendapatkan senjata merupakan para sukarelawan anggota tim respons-cepat keamanan di perbatasan Israel.

“Hari ini, saya mengarahkan Divisi Perizinan Senjata Api untuk menerapkan operasi darurat, agar sebanyak mungkin warga bisa mempersenjatai diri mereka sendiri,” ucap Ben-Gvir dalam pernyataan berbahasa Ibrani pada Minggu (8/10/2023) waktu setempat.

“Rencana tersebut akan berlaku dalam waktu 24 jam,” imbuhnya.

Dijelaskan Ben-Gvir dalam pernyataannya bahwa 4.000 pucuk senapan buatan Israel akan dibagikan pada putaran pertama. Sementara sebanyak 6.000 pucuk senapan lainnya, sebut Ben-Gvir, akan dibagikan menyusul.

Dia menambahkan bahwa para sukarelawan penjaga keamanan itu juga akan diperlengkapi dengan helm pelindung dan jaket antipeluru.

Pengumuman Ben-Gvir ini disampaikan setelah negara Yahudi itu dilanda serangan mengejutkan oleh Hamas, yang mengerahkan ratusan militannya menerobos perbatasan dan menyusup ke kota-kota di Israel bagian selatan di bawah rentetan serangan roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu.

Serangan Hamas itu memicu balasan dari Israel, yang menyatakan perang dan melancarkan serangan udara besar-besaran ke Jalur Gaza hingga saat ini.

Menurut laporan Al Jazeera, lebih dari 900 orang tewas akibat serangan Hamas di Israel dan sedikitnya 687 orang tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza.

Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa lebih dari 187.518 warga Palestina telah mengungsi dari rumah-rumah mereka di Jalur Gaza sejak Israel melancarkan serangan. Disebutkan bahwa lebih dari 137.000 orang mengungsi di sebanyak 84 sekolah yang ada di Jalur Gaza.

Sementara itu seperti dilansir detikcom, Angkatan Udara Israel dilaporkan menerbangkan pulang ratusan tentara Israel yang berada di luar negeri di seluruh wilayah Eropa, agar mereka dapat berpartisipasi dalam perang melawan kelompok Hamas.

“Militer (Pasukan Pertahanan Israel atau IDF) mengatakan bahwa pesawat angkut berat C-130 dan C-130J terbang ke berbagai negara di Eropa untuk membawa para tentara yang sedang tidak bertugas, kembali ke Israel. Operasi tersebut dilakukan melalui koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, kata IDF,” demikian menurut laporan media Times of Israel, dikutip Al Arabiya, Selasa (10/10/2023). (win)