Potret Internasional

Dugaan Pemerkosaan, Anggota Parlemen Inggris Ditangkap

2
×

Dugaan Pemerkosaan, Anggota Parlemen Inggris Ditangkap

Sebarkan artikel ini
Gedung parlemen Inggris. (Foto: Clodagh Kilcoyne/Reuters)

LONDON – Seorang anggota parlemen Partai Konservatif Inggris ditangkap atas dugaan pemerkosaan. Penangkapan anggota parlemen Inggris ini menjadi persoalan terbaru yang mencoreng partai politik yang kini berkuasa di negara tersebut.

Seperti dilansir AFP, Jumat (27/10/2023), Kepolisian Surrey di Inggris bagian selatan menyatakan anggota parlemen itu juga ditangkap karena memiliki obat-obatan terlarang, yang jenisnya tidak disebutkan lebih lanjut.

Anggota parlemen Inggris itu ditangkap pada Rabu (25/10/2023) pagi waktu setempat, sebelum dibebaskan dengan jaminan bersyarat sementara penyelidikan kepolisian terhadapnya terus berlanjut.

Kepolisian tidak menyebut identitas anggota parlemen yang ditangkap. Namun Crispin Blunt (63), dalam pernyataan via media sosial X, mengakui dirinya yang ditangkap polisi.

“Saya sekarang telah ditanyai dua kali sehubungan dengan insiden ini, pertama kali sekitar tiga minggu lalu, ketika saya pertama kali melaporkan kekhawatiran saya soal pemerasan. Kedua kalinya pagi ini saat saya berada dalam kewaspadaan setelah ditangkap,” tutur Blunt dalam pernyataan pada Kamis (26/10/2023) waktu setempat.

“Penangkapan itu tidak diperlukan karena saya tetap siap bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan yang saya yakini akan berakhir tanpa dakwaan,” imbuhnya seperti dilansir detikcom.

Blunt diketahui pernah menjabat sebagai Menteri Muda dalam pemerintahan Inggris. Dia langsung dinonaktifkan oleh Partai Konservatif, yang berarti sekarang dia duduk sebagai anggota independen dalam House of Commons, atau majelis rendah parlemen Inggris.

Blunt menjadi anggota Partai Konservatif terbaru yang ditangkap dalam beberapa tahun terakhir di Inggris. Penangkapan ini juga menandai pukulan lain bagi partai yang menaungi Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak yang tengah dilanda pergolakan internal dan diselimuti skandal.

Pada Mei tahun lalu, seorang anggota parlemen juga dari Partai Konservatif Inggris dilaporkan ditangkap atas dugaan pemerkosaan dan pelanggaran jabatan publik, di antara beberapa tuduhan lainnya.

Seorang anggota parlemen Partai Konservatif Inggris lainnya juga ditangkap atas tuduhan pemerkosaan tahun 2020. Namun identitas anggota parlemen yang ditangkap pada saat itu tidak pernah diungkap ke publik, dan Kepolisian Inggris menghentikan penyelidikan tanpa adanya dakwaan yang dijeratkan.

Partai Konservatif yang menaungi PM Sunak, tertinggal jauh dari oposisi Partai Buruh dalam jajak pendapat menjelang pemilu yang akan digelar tahun depan.

Pekan lalu, Partai Konservatif mengalami dua kekalahan pemilu lokal yang berat dari Partai Buruh, termasuk salah satunya yang terjadi saat anggota parlemen Chris Pincher mengundurkan diri usai kedapatan meraba-raba dua pria.

Pada Rabu (25/10) waktu setempat, seorang anggota parlemen lainnya dari Partai Konservatif diskors dari parlemen selama enam pekan atas tuduhan bullying dan pelanggaran seksual terhadap anggota stafnya. (win)