PelelawanPotret BisnisPotret RiauPotret Sosbud

Diskoperindag Pelalawan Minta Distributor Beras Jaga Stabilitas Harga

4
×

Diskoperindag Pelalawan Minta Distributor Beras Jaga Stabilitas Harga

Sebarkan artikel ini
TPID Pelalawan memantau harga dan stok beras di tingkat distributor. Diskoperindag Pelalawan mengingatkan distributor agar jaga stabilitas harga beras. (foto: tribunpekanbaru)

PELALAWAN – Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UMKM Kabupaten Pelalawan memantau secara khusus harga beras yang dikeluhkan masyarakat satu bulan terakhir.

Pasalnya, harga beras di pasaran sempat melambung tinggi secara mendadak bulan lalu. Lantaran tersendatnya pengiriman dari daerah penghasil akibat beberapa wilayah terjadi gagal panen.

Harga yang melonjak ini membuat masyarakat menjerit, karena belum pernah terjadi harga beras setinggi itu.

Sejak saat itu, harga beras berubah-ubah atau turun naik di pasaran hingga kini.

“Memang sampai sekarang harga beras masih fluktuatif. Kadang naik seribu dan turun lagi, kemudian naik lagi. Berubah-ubah terus berdasarkan pantauan kami,” terang Kepala Diskoperindag Pelalawan, Hanafie S.Sos M.Si kutp tribunpekanbaru.com , Kamis (19/10/2023).

Ia mengungkapkan, kenaikan harga sebulan yang lalu karena pasokan beras sedikit terganggu dengan adanya gagal panen di daerah penghasil.

Namun sejak saat itu, ketersediaan beras kembali normal setelah beberapa kebijakan diambil oleh pemerintah pusat.

Ditambah lagi dengan operasi pasar murah khusus beras yang diselenggarakan Diskoperindag Pelalawan di 3 tempat yakni Kecamatan Pangkalan Kerinci, Bandar Seikijang, dan Pangkalan Kuras.

Namun harga di pasaran masih tetap fluktuatif dan belum normal sepenuhnya.

Melihat kondisi ini, lanjut Hanafie, para spekulan rentan mempermainkan harga beras di tingkat pedagang maupun pengecer yang imbasnya kepada masyarakat bawah.

Ketika harga beras naik, padahal stok beras di gudang distributor masih dibeli dengan harga lama, di sinilah kesempatan oknum-oknum yang mencari keuntungan menaikan harga lebih tinggi lagi padahal modalnya masih harga normal.

“Kita minta distributor beras di Pelalawan, khususnya di Pangkalan Kerinci harus tetap menjaga stabilitas harga. Jangan sampai ikut mempermainkan,” tegas Hanafie.

Ia mengingatkan pada pemilik gudang beras di Pelalawan harus lebih fair dan tidak menjadi spekulan.

Tindakan menahan stok beras dan menaikan harga dengan sembarang dapat menimbulkan kekacauan bagi warga.

Tentu stabilitas perekonomian juga akan terganggu, mengingat beras merupakan kebutuhan pokok yang terpenting bagi masyarakat.

“Kita akan pantau terus secara intensif. Jangan sampai ada yang memainkan harga beras, baik dari oknum spekulan ataupun distributor yang nakal,” pungkasnya.

Warga mengakui harga beras belum stabil seperti satu bulan yang lalu, sebelum lonjakan harga secara mendadak terjadi.

Harga beras rata mengalami kenaikan Rp 500 sampai Rp 2 ribu per kilogram untuk sebagain besar jenis beras.

Kondisi ini masih tetap terjadi setiap Minggu, baik di pasar tradisional hingga ke grosir.

“Kemarin turun sedikit, baru naik lagi. Gitu terus jadinya. Lumayan juga kalau satu karung,” sebut warga Pangkalan Kerinci, Clarissawati (44).

Ibu rumah tangga ini berupaya membeli beras dari grosir atau distributor sejak harga beras naik mendadak.

Namun perbedaan harga hanya sedikit dari pengecer atupun pedagang kecil.

Pihaknya berharap pemerintah segera mengatasi kenaikan harga beras ini.

“Takutnya naik lagi harga beras, karena bentar lagi hari besar Natal dan Tahun Baru,” ungkap warga lainnya. (p24)