PELALAWAN – Masa penggunaan anggaran tahun 2023 ini secara efektif tersisa tinggal dua bulan lagi. Padahal poyek fisik di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pelalawan belum ada yang tuntas.
Beberapa pekerjaan fisik khususnya di Kota Pangkalan Kerinci masih dalam proses pengerjaan kontraktor pemenang tender, termasuk tiga proyek yang putus kontrak tahun lalu dan dilanjutkan pembangunannya tahun 2023.
Adapun ketiga paket proyek terbengkalai 2022 lalu akibat putus kontrak yakni pembangunan saluran primer atau drainase Kerinci Kota, pembangunan Landscape di depan SMPN 1 Pangkalan Kerinci, dan pembangunan Box Culvert di Jalan Tengku Said Jaafar.
“Hasil evaluasi di lapangan, semua pekerjaan fisik kita terus berprogres cukup baik. Terutama di Pangkalan Kerinci, kita pantau terus. Itu program prioritas Pemda,” tutur Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Pelalawan, Irham Nisbar ST MT kepada tribunpekanbaru.com, Senin (23/10/2023).
Irham Nisbar mengklaim progres ketiga proyek lanjutan itu berdasarkan pantauan di lapangan. Untuk proyek Landscape di depan SMPN dan SMAN 1 Pangkalan Kerinci telah mencapai 70 persen dari total pekerjaan yang berkontrak. Sedangkan Box Culvert di Jalan Tengku Said Jaafar juga hampir 90 persen.
Demikian juga dengan pembangunan saluran primer atau drainase Kerinci Kota hampir sama progresnya. Hasil pekerjaan kontraktor ketiga proyek itu dinilai cukup bagus, mengingat tingginya volume pekerjaan pada akhir Oktober ini.
Dinas PUPR yakin pengerjaan akan berakhir pada November mendatang dan dipastikan selesai sebelum akhir tahun 2023. Ia memastikan pekerjaan yang putus kontrak tahun lu itu tidak terbengkalai serta mangkrak lagi tahun ini.
“Bulan depan sudah banyak kegiatan fisik yang selesai. Jadi sebelum akhir tahun sudah final semuanya, termasuk jalan dan sejenisnya,” tambah Irham kutip tribunpekanbaru.
Demikian halnya proyek lain yakni pembangunan RTH di Jalan Sultan Syarif Hasim senilai Rp 2,4 Miliar. Progres di lapangan cukup menggembirakan, meskipun sempat terjadi perubahan atau addendum, karena disesuaikan dengan kondisi Tugu Bono berdasarkan rekomendasi dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pelalawan dan Dinas Perhubungan (Dishub) Pelalawan.
Ia mengintruksikan seluruh bidang dan pengawas untuk rutin memantau progres pekerjaan di lapangan sebagai bentuk pengawasan.
Sebab proyek itu merupakan program prioritas yang berkaitan dengan solusi mengatasi banjir di ibukota Pelalawan. Termasuk juga pengadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) melalui program Pelalawan Sejuk.
“Kita lakukan evaluasi berkala dengan seluruh kontraktor. Bidang-bidang juga fokus mengawal kegiatannya di lapangan,” kata Sekretaris Dinas PUPR ini.
Dari data LPSE Kabupaten Pelalawan, paket proyek pembangunan saluran primer dan Box Saluran Kerinci Barat Menuju Sungai Kerinci dikerjakan oleh CV Cemerlang Konstruksi sebagai pemenang tender.
Perusahaan itu yang beralamat di Kelurahan Bagan Hulu, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Dengan nilai kontrak sebesar Rp 2.585.079.084.
Sedangkan paket proyek pembangunan Landscape depan SMPN 1 menuju AKNP dengan kategori penyelesaian, dimenangkan kontraktor CV Yusri 3 Saudara dengan nilai kontrak Rp 1.103.800.000.
Terakhir paket proyek pembangunan saluran primer Kerinci Kota menuju Sungai Kerinci dengan kategori lanjutan, pemenang lelang dari PT Amanah Riau Abadi sebesar Rp 1.295.553.120.
Ketiga proyek mangkrak di Pangkalan Kerinci ini menjadi sorotan selama ini lantaran berada di tempat-tempat yang strategis dan berkaitan dengan program prioritas pembangunan daerah. Sehingga sangat disayangkan oleh berbagai lapisan masyarakat. (p24)