PEKANBARU – Aktivitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar, Kota Pekanbaru yang belum normal membuat pengakutan sampah jadi terganggu.
Akibatnya banyak sampah tidak terangkut di tepi jalanan kota.
Kondisi ini terjadi karena adanya pengalihan mekanisme pembuangan ke TPA Muara Fajar I dan TPA Muara Fajar II.
Jalur penimbangan sampah hanya bisa dipakai satu jalur untuk saat ini.
Armada pengangkutan sampah pun bergantian melakukan pembuangan sampah. Mereka harus rela antre lebih lama karena kondisi ini.
Keterlambatan ini menyebabkan banyak sampah tidak terangkut. Banyaknya sampah tidak terangkut sudah berlangsung selama satu bulan ini.
“Untuk memperlancar sirkulasi angkutan sampah ke ritasi berikutnya, maka pembuangan sampah untuk sementara ke TPA Muara Fajar I,” terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriadi kepada tribunpekanbaru.com , Jumat (27/10/2023).
Menurutnya, area di TPA Muara Fajar I itu memang belum dimanfaatkan sehingga bisa dipakai untuk pembuangan.
Luas lahan yang tersedia di kawasan tersebut mencapai 2,5 hektar dengan kedalaman berkisar tujuh meter.
Lokasi pembuangan baru ini memungkinkan adanta tambahan ritasi pengangkutan sampah hingga tiga ritasi.
Awalnya ritasi angkutan sampah hanya satu hingga dua ritasi saja karena terjadinya permasalahan di TPA Muara Fajar.
“Banyaknya ritasi pengangkutan sampah tentu mempengaruhi kondisi tumpukan sampah di jalanan kota, kalau terlambat tentu ada tumpukan,” ungkapnya.
Adanya tempat pembuangan sementara ini memberi waktu DLHK Kota Pekanbaru membenahi TPA Muara Fajar.
Apalagi tingkat tumpukan sampah di TPA Muara Fajar II mulai mengkhawatirkan.
Pihaknya pun melakukan pembuatan jalur baru di TPA Muara Fajar II. Mereka menanti tambahan unit alat berat baru karena terdapat alat berat yang mengalami kerusakan.
“Maka butuh tambahan sejumlah tambahan ekskavator, kita upayakan peminjaman alat berat ke Dinas PUPR,” terangnya. (p24)