Potret Internasional

Bantu Israel Perang Lawan Hamas, AS Tak Ada Niat Kirim Tentara

4
×

Bantu Israel Perang Lawan Hamas, AS Tak Ada Niat Kirim Tentara

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi: Pasukan militer AS. (Foto: AP/Lee Jin-man)

NEW YORK – Perang antara Israel dan kelompok Hamas terus berlangsung. Pemerintah Amerika Serikat menyatakan tidak memiliki rencana untuk mengerahkan pasukan guna mendukung sekutunya dalam perang itu.

Hal itu disampaikan Gedung Putih pada hari Kamis (12/10/2023) waktu setempat, seraya menambahkan bahwa pemerintah Israel sendiri tidak akan “menerima” langkah tersebut.

“Tidak ada niat, tidak ada rencana, dan sejujurnya, tidak ada keinginan Israel agar pasukan tempur AS terlibat dalam konflik ini,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan, dikutip kantor berita AFP, Jumat (13/10/2023).

Sebelumnya, kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Gerald R Ford telah tiba di Mediterania bagian Timur, sebagai bentuk dukungan kepada Israel dalam perang melawan Hamas.

“Kedatangan pasukan berkemampuan tinggi ini ke wilayah tersebut merupakan sinyal pencegahan yang kuat jika ada pihak yang memusuhi Israel mempertimbangkan untuk mencoba mengambil keuntungan dari situasi ini,” kata Komandan Komando Pusat AS Jenderal Michael Kurilla dilansir Aljazeera, Rabu (11/10/2023).

Kapal induk ini mencakup 8 skuadron pesawat serang dan pendukung. Kapal ini didampingi oleh kapal penjelajah USS Normandy, serta kapal perusak USS Thomas Hudner, USS Ramage, USS Carney, dan USS Roosevelt.

Mengikuti langkah AS, pemerintah Inggris juga akan mengirim dua kapal Angkatan Laut Kerajaan dan pesawat pengintai ke Mediterania timur untuk mendukung Israel, di tengah perang melawan kelompok Hamas.

“Bersama sekutu-sekutu kami, pengerahan militer kelas dunia kami akan mendukung upaya menjamin stabilitas regional dan mencegah eskalasi lebih lanjut,” kata Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dalam sebuah pernyataan, dikutip kantor berita AFP, Kamis (13/10/2023).

Dalam pernyataannya, PM Sunak mengatakan bahwa pesawat pengintai dan patroli maritim akan mulai terbang di wilayah tersebut mulai Jumat (13/10/2023), untuk melacak ancaman terhadap stabilitas regional seperti pengiriman senjata ke kelompok-kelompok bersenjata.

Pengerahan militer tersebut mencakup pesawat P8, dua kapal Angkatan Laut Kerajaan – RFA Lyme Bay dan RFA Argus – tiga helikopter merlin dan satu kompi Marinir Kerajaan, kata pernyataan itu.

Disebutkan bahwa pengerahan militer akan disiagakan untuk memberikan “dukungan praktis” kepada Israel dan menawarkan “pencegahan dan jaminan.”

“Tim militer dan diplomatik kami di seluruh kawasan juga akan mendukung mitra internasional untuk membangun kembali keamanan dan memastikan bantuan kemanusiaan menjangkau ribuan korban tak berdosa dari serangan biadab Hamas ini,” kata Sunak dalam pernyataannya seperti dilansir detikcom. (win)