Potret Internasional

Bahas Jalur Aman Bagi Warga Sipil Gaza, AS Kontak Israel-Mesir

6
×

Bahas Jalur Aman Bagi Warga Sipil Gaza, AS Kontak Israel-Mesir

Sebarkan artikel ini
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)

WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang melakukan pembicaraan dengan Israel dan Mesir untuk membahas jalur yang aman bagi warga sipil Gaza ketika serangan udara Israel terus berlanjut. Pembicaraan ini dilakukan setelah ratusan orang, sebagian besar warga sipil dan mencakup anak-anak, tewas akibat gempuran Israel.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (10/10/2023), pembicaraan antara AS dengan Israel dan Mesir itu diungkapkan oleh penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan dalam pernyataannya kepada wartawan di Gedung Putih pada Selasa (9/10/2023) waktu setempat.

“Kami fokus pada pertanyaan ini, ada konsultasi yang sedang berlangsung,” sebut Sullivan.

“Namun detailnya masih didiskusikan di antara lembaga-lembaga operasional dan saya tidak ingin membagikannya terlalu banyak kepada publik saat ini,” imbuhnya.

Israel menyerang Jalur Gaza dengan serangan udara setelah Hamas melancarkan serangan mengejutkan pada Sabtu (7/10/2023) waktu setempat. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 900 orang, yang mencakup 260 anak dan 230 wanita.

Lebih dari 4.500 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza.

“Kami tidak sengaja menargetkan warga sipil,” ucap Sullivan merujuk pada AS dan Israel, ketika ditanya soal korban sipil yang berjatuhan di Jalur Gaza.

“Kami berupaya memastikan bahwa operasi militer kami dilakukan sesuai dengan supremasi hukum dan hukum perang,” tegasnya.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa lebih dari 180.000 warga Gaza kehilangan tempat tinggal, dengan banyak orang berkerumun di jalanan atau di sekolah-sekolah yang menjadi tempat pengungsian sekaligus perlindungan dari serangan udara Israel.

Gaza yang merupakan daerah kantong Palestina dengan panjang wilayah hanya 40 kilometer dan lebar wilayah hanya 10 kilometer, menjadi rumah bagi 2,3 juta orang. Warga Gaza telah hidup di bawah blokade Israel selama 16 tahun terakhir, sejak Hamas menguasai wilayah itu tahun 2007 lalu.

Seperti dilansir detikcom, banyaknya korban jiwa juga dialami Israel, dengan jumlah korban tewas akibat serangan Hamas pada akhir pekan, menurut juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Letnan Kolonel Jonathan Conricus, bertambah menjadi sedikitnya 1.200 orang. Conricus menyebut bahwa ‘mayoritas dari korban tewas’ adalah warga sipil.

Disebutkan juga bahwa lebih dari 2.700 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Hamas.

AS bersama sekutu-sekutu Barat lainnya menyatakan Israel memiliki hak untuk membela diri. Washington bahkan mengerahkan kapal induk dan kapal-kapal militernya yang lain ke Laut Mediterania bagian timur untuk mendukung Israel. (win)