Potret Internasional

AS Kirim Sistem Pertahanan Rudal Canggih ke Timur Tengah

4
×

AS Kirim Sistem Pertahanan Rudal Canggih ke Timur Tengah

Sebarkan artikel ini
Kamp Jabalia Hancur Lebur Dibombardir Israel. (Foto: REUTERS/Anas al-Shareef)

WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) akan mengirim sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan batalion sistem rudal pertahanan udara ‘Patriot’ tambahan ke Timur Tengah. Hal itu disampaikan Pentagon sebagai tanggapan atas serangan yang baru-baru ini terhadap pasukan AS di wilayah tersebut.

Dilansir Reuters, Minggu (22/10/2023), Amerika Serikat (AS) telah mengirim sejumlah kekuatan besar angkatan laut ke Timur Tengah dalam beberapa pekan terakhir, termasuk dua kapal induk, kapal pendukung, dan sekitar 2.000 marinir.

Washington meningkatkan kewaspadaannya terhadap aktivitas kelompok yang didukung Iran ketika ketegangan regional meningkat selama perang Israel-Hamas.

“Menyusul diskusi dengan Presiden (Joe) Biden mengenai eskalasi yang dilakukan Iran dan kekuatan proksinya di kawasan Timur Tengah baru-baru ini, hari ini saya mengarahkan serangkaian langkah tambahan untuk lebih memperkuat postur Departemen Pertahanan di kawasan tersebut,” Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Austin mengatakan dia menempatkan pasukan tambahan, namun tidak menyebutkan berapa jumlahnya. Pentagon telah menempatkan sekitar 2.000 tentara pada tingkat kesiapan yang lebih tinggi jika mereka perlu dikerahkan ke wilayah tersebut.

“Langkah-langkah ini akan meningkatkan upaya pencegahan regional, meningkatkan perlindungan pasukan AS di wilayah tersebut, dan membantu pertahanan Israel,” tambah Austin seperti dilansir detikcom.

Pengerahan tersebut dilakukan dua tahun setelah pemerintahan Biden menarik sistem pertahanan udara dari Timur Tengah, dengan alasan berkurangnya ketegangan dengan Iran.

Sistem THAAD memiliki radar yang kuat. Penyebaran sistem ini oleh AS ke Korea Selatan pada tahun 2016 membuat Tiongkok marah, yang percaya bahwa mereka dapat mengintip wilayah udara Korea Selatan.

Sebelumnya, terjadi peningkatan serangan terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah sejak konflik antara Israel dan militan Hamas di Gaza pecah. Pekan lalu, sebuah kapal perang AS menembak jatuh lebih dari selusin drone dan empat rudal jelajah yang ditembakkan oleh Houthi yang didukung Iran dari Yaman.

Israel memulai “pengepungan total” terhadap Gaza setelah serangan lintas perbatasan di Israel selatan pada 7 Oktober oleh militan gerakan Islam yang menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dalam serangan yang mengejutkan dan membuat Israel trauma.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada hari Sabtu bahwa serangan udara dan rudal Israel telah menewaskan sedikitnya 4.385 warga Palestina, termasuk ratusan anak-anak, dan lebih dari satu juta dari 2,3 juta orang di wilayah kecil itu menjadi pengungsi. (win)