BENGKALIS – Antrean kendaraan angkutan sawit di Pelabuhan RoRo Tanjung Kapal Rupat sampai Jumat (27/10/2023) masih terjadi.
Pasalnya armada kapal yang melayani penyeberangan RoRo Rupat – Dumai ini masih dilayani dua kapal.
Normalnya penyeberangan antar pulau Rupat dan daratan Sumatera dilayani tiga kapal.
Satu kapal saat ini masih melakukan perawatan atau docking.
Meskipun Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Riau menjanjikan akan ada kapal pengganti mulai Jumat ini, kenyataannya dari pagi jelang siang kapal yang dijanjikan belum terlihat melintas di jalur penyeberangan Rupat Dumai.
Hal ini diakui Kepala UPT Pelabuhan RoRo Tanjung Kapal Hendri kepada tribunpekanbaru.com, Jumat (27/10) jelang siang.
“Saat ini yang beroperasi masih dua kapal, yang satu masih melakukan perawatan atau dock,” terang Hendri.
Menurut dia, untuk kapal pengganti selama kapal dock belum ada masuk lintasan. Pihaknya nanti akan coba koordinasikan kepada anggota.
Menurut dia, sampai antrean untuk penyeberangan kendaraan pengangkut sawit masih terjadi.
Kendaraan sawit harus antre paling cepat seharian bahkan bisa lebih.
“Dua hari lalu saja kendaraan sawit ada yang mengantre sampai dua malam. Malam dia masuk antrean belum nyeberang, kemudian malam berikutnya belum juga baru siang baru nyeberang,” terang Kepala UPT Pelabuhan Tanjung Kapal.
Menurut Hendri antrean kendaraan sawit begitu lama memang akibat dari hanya dua kapal yang melayani penyeberangan.
Satu dari dua kapal yang beroperasi yakni KMP Kakap kapasitasnya kecil dan terbatas mengangkut kendaraan.
“Kalau misalnya ada bantuan satu kapal lagi untuk melayani penyeberangan tentu bisa normal lagi. Dalam kondisi normal saja antrean kendaraan sawit juga masih lumayan, kendaraan sawit antre pagi hari biasanya baru sore bisa nyeberang,” terangnya.
Meskipun antrean kendaraan pengangkut sawit terjadi begitu lama, kepala UPT Pelabuhan Tanjung Kapal memastikan tidak berdampak pada kendaraan angkutan BBM tidak terjadi antrean.
Karena khusus untuk pengangkut BBM memang mendapatkan prioritas menyeberang. (p24)