Potret Internasional

Akibat Serangan Israel ke Gaza, Hamas Sebut 50 Sandera Tewas

2
×

Akibat Serangan Israel ke Gaza, Hamas Sebut 50 Sandera Tewas

Sebarkan artikel ini
Hamas menyebut 50 sandera tewas akibat serangan udara Israel di Gaza. (Foto: AP/Ariel Schalit)

GAZA – Sayap bersenjata kelompok Hamas mengatakan bahwa “hampir 50” sandera Israel yang ditahan di Jalur Gaza, telah tewas akibat serangan udara Israel di wilayah Palestina tersebut.

“Brigade (Ezzedine) Al-Qassam memperkirakan jumlah tahanan Zionis yang terbunuh di Jalur Gaza akibat serangan dan pembantaian Zionis telah mencapai hampir 50 orang,” kata sayap bersenjata Hamas tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di saluran Telegramnya, dikutip kantor berita AFP, Jumat (27/10/2023).

AFP belum dapat memverifikasi klaim tersebut. Israel telah melancarkan serangan udara dan artileri besar-besaran ke Gaza setelah Hamas melakukan serangan besar-besaran ke Israel selatan pada 7 Oktober lalu.

Sebelumnya, militer Israel mengatakan 224 orang diculik oleh Hamas dalam serangan 7 Oktober lalu yang menyebabkan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas.

“Kami telah memberi tahu keluarga 224 sandera. Jumlah ini berubah berdasarkan informasi intelijen yang kami peroleh,” kata juru bicara militer Daniel Hagari kepada wartawan.

“Hal ini akan terus berubah. Upaya memulangkan para sandera adalah prioritas utama,” imbuhnya.

Menurut angka pemerintah Israel yang tidak dapat dikonfirmasi oleh AFP, setidaknya setengah dari sandera memiliki paspor asing.

Pada hari Kamis (26/10/2023) di Tel Aviv, sebuah organisasi yang mewakili keluarga para sandera, mengatakan bahwa mereka telah mencapai “akhir kesabaran mereka” dan menuntut pertemuan dengan para pejabat tinggi pemerintah segera.

“Tak sabar lagi, mulai sekarang kami akan berjuang,” kata kelompok itu seperti dilansir detikcom.

“Kami menuntut kabinet berbicara kepada kami malam ini dan memberitahu kami bagaimana mereka bermaksud untuk membawa mereka (sandera) kembali hari ini. Kami mengintensifkan perjuangan, kami tidak lagi menunggu untuk dipimpin, kami memimpin perjuangan,” kata Meirav Leshem Gonen, ibu dari Romi Gonen yang termasuk di antara para sandera.

Sampai saat ini, empat perempuan telah dibebaskan oleh Hamas setelah melalui mediasi oleh Mesir dan Qatar. (win)