Potret Internasional

Malaysia Keluhkan Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan RI

6
×

Malaysia Keluhkan Kabut Asap Akibat Kebakaran Hutan RI

Sebarkan artikel ini
Dampak asap Indonesia. (Foto: REUTERS/Lim Huey Teng)

KUALA LUMPUR – Seorang pejabat tinggi Departemen Lingkungan Malaysia menyebut ratusan kebakaran hutan di Indonesia telah menyebabkan kabut asap mencapai wilayah negara tersebut. Kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan itu juga disebut telah memperburuk kualitas udara di Malaysia.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (30/9/2023), merebaknya kebakaran hutan yang memicu kabut asap tahun 2019 lalu mendorong Malaysia mengatakan akan menekan Indonesia untuk mengatasi masalah tahunan tersebut, yang seringkali disebabkan oleh aktivitas pembakaran untuk membersihkan lahan pertanian.

Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Malaysia, Wan Abdul Latiff Wan Jaffar, mengatakan bahwa kebakaran hutan itu memperburuk polusi udara di pantai barat Malaysia, dan di wilayah Sarawak yang terletak di Borneo bagian Malaysia.

“Kualitas udara secara keseluruhan di negara ini menunjukkan penurunan,” sebut Wan Abdul dalam pernyataan yang dirilis Jumat (29/9/2023) waktu setempat.

“Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Sumatera bagian selatan, dan wilayah Kalimantan bagian tengah dan selatan di Indonesia telah menyebabkan kabut asap melintasi perbatasan negara,” ujarnya seperti dilansir detikcom.

Wan Abdul dalam pernyataannya menyebut citra satelit dalam laporan Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) menunjukkan 52 hotspots kebakaran hutan di Sumatra dan 264 hotspots kebakaran hutan di Kalimantan. ASMC yang berbasis di Singapura bertugas melacak kabut asap yang mempengaruhi Asia Tenggara.

Menteri LHK Bantah Klaim Malaysia!
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya, memberikan bantahan atas laporan Malaysia soal adanya kabut asap lintas perbatasan.

“Faktanya adalah tidak ada kabut asap lintas perbatasan,” tegas Siti saat berbicara kepada AFP pada Sabtu (30/9/2023) waktu setempat, sembari membagikan gambar ASMC, yang menurutnya, hanya menunjukkan kabut asap di Sumatra dan Kalimantan.

“Mereka (Malaysia-red) mengacu pada data titik panas (hotspots)? Apakah mereka tidak mengetahui bedanya antara titik panas (hotspots) dan titik api (firespots)? Jika tidak tahu persisnya, jangan sembarangan bicara,” ucapnya. (win)