PEKANBARU – Harga beras Bulog naik 15 persen sejak awal September 2023. Akibatnya, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru harus memantau kenaikan harga bahan pokok lain.
Asisten II Bidang Pembangunan dan Perekonomian Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, Bulog menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Rp9.800 per Kg menjadi Rp11.500 per kg.
Jadi, ada kenaikan sekitar 15 persen. Kenaikan harga beras bulog disesuaikan dengan dinamika pasar.
“Kenaikan harga beras Bulog ini memicu kenaikan beras premium di distributor. Kami minta kepada Bulog agar suplai beras SPHP ke 200 outletnya di Pekanbaru jangan sampai terganggu,” kata Ingot, Jumat (29/9).
Kenaikan tak bisa dihindari karena sudah kebijakan Bulog. Penjabat (Pj) walikota sudah memerintahkan para camat untuk melakukan pengawasan ketersediaan bahan pokok di wilayahnya masing-masing, terutama komoditas beras.
Pemko Pekanbaru meminta distributor beras SPHP agar menyalurkan sesuai ketentuan. Karena, beras Bulog ini hanya alternatif bagi masyarakat saat harga beras lainnya naik.
Ingot menyebut, beras premium itu sifatnya komersial. Kenaikan harga beras premium berdasarkan dinamika pasar. Pemerintah juga tak bisa mengintervensi pasar. Karena, pasar punya dinamika sendiri.
“Tetapi, kami memberikan alternatif kepada masyarakat melalui beras Bulog yang kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan. Saya akan minta Dinas Ketahanan Pangan dan Bulog merilis lokasi penjualan beras SPHP,” ucapnya.
Agar, masyarakat bisa mengakses tempat penjualan beras SPHP. Dari hasil komunikasi dengan Bulog, tidak ada persoalan dari sisi suplai beras SPHP. Apalagi, agen beras SPHP ini ada di Pasar Limapuluh.
“Kami mengimbau agar para distributor beras SPHP menyalurkan sesuai ketentuan. Karena, beras SPHP ini hanya alternatif bagi pilihan. Kalau ada yang menjual di atas HET, maka itu pelanggaran,” pungkasnya. (Ades)