Potret Bisnis

Toko Buku Gunung Agung akan Tutup Permanen di Usia 70 Tahun

5
×

Toko Buku Gunung Agung akan Tutup Permanen di Usia 70 Tahun

Sebarkan artikel ini
PT GA Tiga Belas atau Toko Buku Gunung Agung akan menutup seluruh tokonya saat menginjak usia 70 tahun. Toko buku ini sudah berdiri sejak 1953. (Foto: CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

JAKARTA – PT GA Tiga Belas atau Toko Buku Gunung Agung akan menutup seluruh tokonya pada akhir tahun ini karena perusahaan tersebut tak bisa bertahan dari kerugian besar.

“Pada akhir 2023 ini kami berencana menutup toko/outlet milik kami yang masih tersisa. Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar,” kata Manajemen PT GA Tiga Belas dalam keterangan resmi, baru-baru ini seperti dilansir cnnindonesia.

Saat ini, Toko Buku Gunung Agung hanya memiliki sisa lima toko yang beroperasi. Perusahaan telah melakukan efisiensi dengan menutup beberapa toko yang tersebar di beberapa kota seperti Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi dan Jakarta.

Mengutip dari berbagai sumber, Toko Buku Gunung Agung didirikan oleh Tjio Wie Tay alias Haji Masagung pada 1953.

Perintis toko buku dan alat tulis di Indonesia ini semula bernama Thay San Kongsie yang terletak di Jakarta Pusat.

Seiring perkembangan bisnis yang semakin besar dan kompleks di masa-masa pasca kemerdekaan RI ini, Haji Masagung kemudian mendirikan perusahaan baru yang menerbitkan dan mengimpor buku, bernama Firma Gunung Agung.

Perusahaan itu kemudian terus berkembang dengan dukungan para penyair, penulis, cendekiawan, dan para jurnalis.

Tidak berpuas diri, berbekal keinginan untuk meningkatkan literasi masyarakat Indonesia, Haji Masagung kemudian menyelenggarakan pameran buku pertama di Indonesia pada 1954.

Pada saat itu, pameran mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

Pada tahun-tahun berikutnya, Haji Masagung terus mengembangkan perusahaan hingga menjadi salah satu jaringan toko buku terbesar di tanah air seperti saat ini.

Memasuki milenium baru, perusahaan memperluas lini produknya ke alat tulis, kebutuhan sekolah, barang mewah, barang olahraga, alat musik, otomatisasi/peralatan kantor, dan produk teknologi tinggi.

Perusahaan itu, telah mengoperasikan empat belas toko di sepuluh kota besar di pulau Jawa dengan area penjualan gabungan lebih dari 28 ribu meter persegi.

Namun sejarah panjang Toko Gunung Agung ini akan berakhir usai gerai terakhir mereka yang di Kwitang berhenti beroperasi. Dengan begitu gerai di Kwitang akan menjadi toko pertama dan terakhir yang dimiliki Gunung Agung. (win)