Potret BisnisPotret NasionalPotret Riau

Rupiah Sore Ini Tertekan Dolar ke Rp15.155/USD

5
×

Rupiah Sore Ini Tertekan Dolar ke Rp15.155/USD

Sebarkan artikel ini
Rupiah. (Foto: Freepik)

JAKARTA – Nilai tukar rupiah (kurs) terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali ditutup melemah pada perdagangan Selasa (1/8/2023), turun 45 poin di level Rp15.155 dari penutupan sebelumnya di Rp15.080.

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat karena sentimen dari Ketua Fed Jerome Powell dengan susah payah menunjukkan pentingnya data ekonomi yang akan datang dalam proses pengambilan keputusan.

“Data menunjukkan harga rumah Inggris turun paling banyak sejak 2009 dalam 12 bulan hingga Juli, dengan pemberi pinjaman hipotek Nationwide menyatakan harga rumah rata-rata turun 3,8% setelah penurunan tahunan 3,5% pada bulan Juni, dengan penurunan 0,2% bulan ke bulan,” tulis Ibrahim dalam risetnya kutip mokezone.com, Selasa (1/8/2023).

Hal tersebut mengikuti data dari Konsorsium Ritel Inggris, yang dirilis Senin, menunjukkan bahwa harga di toko-toko Inggris turun untuk pertama kalinya dalam dua tahun.

Data tersebut menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga berdampak pada ekonomi Inggris, memperlambat inflasi tertinggi di negara maju, dan dapat menekan Bank of England untuk melonggarkan siklus pengetatannya.

Yang mengatakan, BoE secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga sekali lagi pada hari Kamis, untuk yang ke-14 kalinya berturut-turut.

Selain itu, Pejabat China mengisyaratkan bahwa langkah-langkah stimulus lebih banyak dilakukan dalam beberapa bulan mendatang, membantu pasar melihat melewati data yang menunjukkan aktivitas bisnis di importir komoditas terbesar dunia melambat tajam hingga Juli.

Pejabat China mengisyaratkan bahwa langkah-langkah stimulus lebih banyak dilakukan dalam beberapa bulan mendatang, membantu pasar melihat melewati data yang menunjukkan aktivitas bisnis di importir komoditas terbesar dunia melambat tajam hingga Juli.

Rupiah Sore Ini Menguat Tipis ke Rp14.986/USD

Tetapi Beijing belum mengungkap kebijakan konkret apa pun untuk memacu konsumsi dan permintaan lokal, meskipun ada jaminan berulang kali dari pejabat tinggi.

Dari sentimen internal, tren inflasi pada 2023 terpantau menurun sejak awal tahun hingga Juni 2023 dan diproyeksikan akan mencapai 3%

Namun, kondisi itu dapat terjadi dengan beberapa syarat.

Proyeksi tersebut artinya mencakup batas tengah target Bank Indonesia (BI), yaitu di kisaran 2% hingga 4%.

Ekonom Faisal mengungkapkan inflasi tahunan akan terus menurun dan berada dalam kisaran target selama sisa 2023, mengingat harga pangan yang terkendali dan efek dasar yang tinggi dari penyesuaian harga bahan bakar bersubsidi pada tahun lalu.

“Namun, kami menyadari bahwa El Nino dan cuaca ekstrem menghadirkan tantangan, dan dampaknya terhadap inflasi bahan makanan perlu diantisipasi dengan cermat,” tutupnya.

Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan besok masih diprediksi bergerak fluktuatif dan kemudian ditutup melemah di rentang Rp15.130 – Rp15.200. (okz)