JAKARTA – Karyawan PT KAI berinisial DE ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam kelompok terorisme. DE disebut aktif melakukan propaganda dan menyerukan jihad melalui media sosial.
Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan DE merupakan pendukung ISIS. DE mengaku telah berbaiat kepada pemimpin ISIS, Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.
“Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook,” kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kutip detik.com, Senin (14/8).
Berbaiat ke ISIS
DE disebut telah mengunggah poster baiat kepada pemimpin ISIS, Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi. Poster itu ditulis dalam bahasa Indonesia dan Arab.
“DE mengirimkan sebuah postingan Facebook berupa poster digital berisikan teks pembaruan baiat dalam bentuk bahasa arab dan bahasa Indonesia kepada pemimpin Islamic State, yaitu Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi,” katanya.
DE juga diduga terlibat dalam penggalangan dana. Dia diduga merupakan admin dan pembuat beberapa kanal Telegram Arsip Film Dokumenter dan Breaking News yang merupakan kanal update teror global yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Sebelumnya, Densus 88 menangkap satu terduga teroris di Bekasi. Disebutkan bahwa terduga teroris merupakan karyawan KAI.
“Densus 88 sedang melakukan penangkapan dan penggeledahan. Tersangka DE, karyawan KAI,” ujar juru bicara Densus 88, Kombespol Aswin Siregar, dalam keterangannya, Senin (14/8).
Densus 88 saat ini tengah melakukan penggeledahan. Penggeledahan dilakukan di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Harapan Jaya, Bekasi Utara.
Dalam penggeledahan tersebut disita puluhan senjata api dan senjata airsoft gun yang telah dimodifikasi. Ribuan amunisi juga disita dari rumah karyawan KAI ini.
Pengakuan DE soal Amaliyah
Terduga teroris, pegawai KAI berinisial DE berencana melakukan amaliyah dengan menyerang Mako Brimob Kelapa Dua. Tujuannya untuk membebaskan para narapidana terorisme (napiter).
Juru bicara Densus 88 Anteror, Polri Kombes Aswin Siregar, mengatakan DE memiliki sejumlah senjata dengan tujuan ingin melakukan amaliyah. Salah satu opsi utamanya adalah Mako Brimob Kelapa Dua ,Depok, Jawa Barat.
“Pengakuan yang bersangkutan, Mako Brimob Kelapa Dua menjadi opsi utama/karena terinspirasi kerusuhan Mako Brimob 2018 dan film pertempuran ghuwairan (pembebasan napiter di Syam),” kata Aswin dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (15/8/2023).
DE yang telah berbai’at kepada ISIS ini mengaku ingin melakukan amaliyah di Mako Brimob untuk membebaskan para napiter. Dia mengaku ingin merebut gudang senjata di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok untuk selanjutnya digunakan menyerang polisi.
Aswin mengatakan pengakuan tersebut masih akan didalami oleh pihak Densus 88 Antiteror.
“Ini keterangan yang bersangkutan kepada penyidik semalam. Masih akan kami dalami fakta-faktanya,” lanjut Aswin.
DE ditangkap Densus 88 Antiteror di rumahnya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Harapan Jaya Bekasi Utara. Di lokasi tersebut, Densus menemukan puluhan barang bukti yang memperkuat dugaan DE terlibat terorisme. (dtc)