MUARA ENIM – Pelajar SMP Negeri 1 Muara Enim melangkah ke dalam dunia seni dan tradisi, hal ini untuk memperkuat rasa cinta terhadap budaya dan kearifan lokal.
Dalam kunjungan yang penuh semangat, mereka menyelami proses pembuatan batik bermotif lemang di LPK Lapas Muara Enim, yang menjadi pusat pengembangan kreativitas dan kemandirian bagi para warga binaan, Sabtu (12/08/2023).
Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari rangkaian kegiatan untuk membangun Profil Pelajar Pancasila, yang menekankan pentingnya rasa cinta terhadap budaya dan kearifan lokal sebagai bentuk nyata rasa cinta terhadap tanah air.
LPK Lapas Muara Enim dipilih sebagai tujuan kunjungan karena menjadi sentra dalam pembuatan batik bermotif lemang, salah satu wujud kearifan lokal yang diangkat dari Kabupaten Muara Enim.
Lismiliana, seorang guru pembimbing mengatakan, tugas Projek II Profil Pelajar Pancasila bersama dengan siswa/siswi kelompok membatik SMPN 1 Muara Enim, yang terdiri dari 6 orang pelajar dengan Alya Putri Wianita sebagai ketua kelompok, mereka disambut hangat Kasi Binadik Lapas Muara Enim, Taufik, dan Kasubsi Giatja Zulaiwan Fajri.
Tampak jelas antusiasme dari pelajar SMPN 1 Muara Enim ini saat mereka melihat serta terlibat langsung dalam proses pembuatan batik bermotif lemang yang menggambarkan kearifan lokal Kabupaten Muara Enim.
Para pelajar turut mencoba proses pembuatan batik ini, menambahkan dimensi pengalaman dan pemahaman mereka terhadap budaya yang diwariskan secara turun-temurun.
Lismiliana, guru pembimbing mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Lapas Muara Enim. Dia mengakui bahwa kunjungan ini merupakan langkah penting dalam mendekatkan generasi muda dengan warisan budaya lokal yang kaya dan berharga.
Taufik, Kasi Binadik Lapas Muara Enim menjelaskan bahwa pembuatan batik bermotif lemang adalah bagian dari program pembinaan kemandirian yang diberikan kepada warga binaan. Ini tidak hanya memberikan mereka keterampilan baru, tetapi juga membantu dalam membentuk kepribadian yang lebih kuat.
Dalam interaksi dengan pelajar, Alya sebagai ketua kelompok menyampaikan rasa antusiasme dan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan.
Dia menekankan bahwa pengalaman langsung ini memberikan wawasan baru tentang budaya lokal dan memperdalam pengertian tentang batik bermotif lemang.
Kunjungan ini bukan hanya tentang proses pembuatan batik, tetapi juga tentang semangat dan rasa cinta terhadap identitas budaya lokal.
Dalam suasana yang penuh inspirasi, para pelajar SMPN 1 Muara Enim berkomitmen untuk terus melestarikan kearifan lokal dan menghormati warisan nenek moyang mereka, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam membangun bangsa yang berakar pada nilai-nilai tradisi dan Pancasila. (As)