BENGKALIS – Desa Bukit Batu satu-satunya desa di Provinsi Riau yang masuk dominasi 75 Desa Wisata tingkat nasional.Daya tarik desa yang berada di Kabupaten Bengkalis ini adalah wisata budaya yang kental dengan tradisi Melayu, wisata alam mangrove, wisata edukasi dan sejarah serta maritim.
Akhir tahun lalu, Bukit Batu juga berhasil meraih predikat juara satu Desa Wisata tingkat Provinsi Riau. Desa Bukit Batu harus bersaing dengan ribuan desa lainnya di tanah air.
Tahun ini sebanyak 4.400 desa mengikuti kegiatan yang ditaja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)RI ini.
“Alhamdulillah, kita jadi perwakilan Riau satu-satunya yang lolos 75 besar desa wisata,” terang Juwandi Ketua Relawan Wisata Desa Bukit Batu kutip tribunpekanbaru.com.
Menurut dia, sebanyak 75 Desa Wisata terbaik nasional mendapat kunjungan langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI atau perwakilan Kementerian.
“Kita beberapa waktu lalu mendapat kunjungan langsung dari Direktur Pariwisata Kemenparekraf,” terangnya.
Dalam penilaian Desa Wisata Nasional ini ada lima kategori, di antaranya daya tarik, homestay, cendera mata dan oleh-oleh. serta beberapa penilaian lainnya.
Menurut dia, pihak penilai dari Kemenparekraf sempat memberikan saran beberapa waktu lalu setelah mengunjungi Desa Bukit Batu.
Satu di antaranya agar pihaknya menguatkan pariwisata sejarah dan wisata maritim.
“Kita memang memiliki wisata sejarah sangat kuat, setelah kunjungan dewan juri kemarin kita diminta terus kembangkan dan kuatkan wisata sejarah ini. Selain itu keberadaan wisata maritim yang sudah berjalan juga diminta untuk dikuatkan lagi,” jelasnya.
Wisata maritim dan ekowisata yang dimiliki Desa Bukit Batu sebenarnya sudah berjalan, seperti wisata susur sungai dan memancing serta ekowisata mangrove juga sudah berjalan.
“Salah satu pendukung wisata maritim yang kita genjot dengan membuat produk wisata dari olahan ikan terubuk Bengkalis. Kita sudah memiliki beberapa turunan produk dari ikan terubuk ini, seperti terubuk salai dan ikan segar terubuk yang bisa dinikmati wisatawan yang berkunjung,” jelasnya.
Sejak menjadi Desa Wisata terbaik Riau tahun lalu, pihaknya bersama relawan wisata dan masyarakat Bukit Batu banyak melakukan pembenahan. Serta bekerjasama dengan berbagi pihak agar pariwisata di sini terus berkembang.
“Satu di antaranya Pertamina Hulu Rokan menjadikan kita Bukit Batu sebagai desa bimbingannya bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Pariwisata Riau untuk melakukan pengembangan,” jelas Juwandi.
Jumlah kunjungan Desa Bukit Batu juga meningkat tinggi sejak tahun 2023 ini setelah mendapat anugerah desa wisata terbaik Riau. Hingga pertengahan tahun 2023 ini saja sebanyak sepuluh ribuan pengunjung sudah datang ke sini
“Rata-rata kunjungan terbanyak dari kunjungan lembaga pendidikan. Seperti terakhir SMA 14 Pekanbaru sebanyak 600 orang yang datang menikmati wisata sejarah dan budaya di sini,” ujarnya.
“Kemudian juga ada beberapa perguruan tinggi melakukan praktek tugas kuliah dari jurusan F-MIPA melakukan praktik di sini serta lembaga budidaya mangrove dari Jakarta juga datang,” jelas Juwandi.
Menurut dia, kunjungan wisata yang ramai dalam tahun ini memang didominasi wisata edukasi melakukan pembelajaran diantaranya di objek wisata alam kita, yakni mangrove, sungai. Selain itu juga ada yang mengambil pembelajaran dari kebudayaan dan sejarah di Bukit Batu.
“Kalau wisatawan pelancong harian yang datang biasanya banyak melihat objek sejarah dan berburu oleh-oleh dari sini,” ucapnya.
“Sementara potensi wisata edukasi menjadi primadona saat ini, karena dari segi alam, sejarah serta budaya kita cukup berlimpah dan mulai diketahui khalayak ramai setelah kita mendapatkan anugrah desa wisata dari provinsi Riau,” tambahnya.
Menurut dia, dari catatan pengunjung tahun ini tiga wisata yang menjadi daya tarik masyarakat berkunjung. Diantaranya terkait wisata alam terutama mangrove, budaya dan UMKM.
Dari sisi budaya desa bukit batu masih menjalankan tradisi adat istiadat Melayu secara turun temurun dan masih terjaga.
“Tradisi Melayu zaman dahulu masih sangat kental, terutama di acara acara pernikahan, ritual dan tradisi adat masih dilakukan dan dijalankan, diantaranya seperti tradisi mandi taman, pelaminan dalam rumah, serta tarian zapin kompang, gendang panjang anak anak di sini masih memainkan. Wisatawan datang banyak ingin melihat langsung kegiatan-kegiatan ini,” terangnya.
Selain wisatawan lokal, kebudayaan desa Bukit Batu juga secara edukasi dilirik oleh lembaga pendidikan luar negeri. Satu di antaranya dilakukan satu universitas Jepang yakni Kobe University.
“Bahkan bulan sepuluh ini kita dari Pokdarwis Bukit Batu diundang untuk hadir ke Jepang mengedukasi kerajinan tangan leko. Leko ini seperti tempat buah namun dibuat dari lidi nipah,” jelasnya.
Menurut dia, Kobe University ini sebenarnya rutin datang ke Desa Bukit Batu membawa dosen serta mahasiswanya untuk belajar kerajinan leko nipah ini. Namun sempat terhenti karena Covid-19 lalu.
” Tahun ini kita yang diminta ke sana untuk melakukan persentasi terkait kerajinan tangan ini,” ucapnya.
Raih Peringkat Empat Anugrah Desa Wisata Nasional
Desa Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau berhasil meraih penghargaan peringkat 4 nasional dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Kegiatan itu diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Sebanyak 75 desa wisata di tanah air menerima penghargaan desa wisata terbaik ADWI 2023.
Acara malam puncak ADWI 2023, digelar Minggu (27/8/2023) malam, di Teater Tanah Airku, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Desa Wisata Bukit Batu memiliki sejumlah destinasi wisata di antaranya, ekowisata mangrove, susur sungai, dan wisata edukasi Tenun Lejo Bukit Batu.
Sedikitnya ada 12 unit homestay yang disiapkan warga setempat, dengan harga sewa Rp 150 – Rp 200 ribu per malam. Sumber Daya Manusia (SDM) Desa Wisata Bukit Batu semakin meningkat. Karena Pokdarwis Desa Bukit Batu rutin mengikuti pelatihan dan sertifikasi SDM Pariwisata.
Narasumber pelatihan melibatkan asesor yang berkompeten di bidangnya. Jadi wajar Desa Wisata Bukit Batu bisa meraih ADWI 2023. Pada ADWI 2023, Desa Wisata Bukit Batu harus bersaing ketat dengan 4.573 desa wisata dari berbagai wilayah di Indonesia.
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi serta konsistensi yang kuat dari seluruh elemen masyarakat bersama pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya dalam membangun desa wisata.
Dari penilaian dewan juri untuk Kategori Daya Tarik Pengunjung yang berhasil keluar Juara 1 yakni Desa Wisata Muntei, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat.
Juara 2 Desa Wisata Soinrat, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.
Juara 3 Desa Wisata Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Juara 4 Desa Wisata Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Bupati Bengkalis Kasmarni mengungkapkan rasa bangga dan apresiasi kepada Desa Wisata Bukit Batu Kabupaten Bengkalis yang telah berhasil mengharumkan nama Kabupaten Bengkalis meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Anugerah tersebut diserahkan langsung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno. Desa wisata Bukit Batu Bengkalis berhasil meraih dua kategori penghargaan.
Pertama, penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia atas Desa Wisata yang memiliki Sejarah Kejayaan Laut Terluas. Dan kedua Desa Wisata Bukit Batu meraih Juara 4 Kategori Daya Tarik Pengunjung Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 Kemenparekraf Republik Indonesia dari 4.573 Desa Wisata Indonesia.
Bupati Bengkalis Kasmarni melalui Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Bengkalis Edi Sakura mengatakan keberhasilan desa wisata merupakan hasil dari kerjasama, kolaborasi dan inovasi yang kuat yang dilakukan oleh semua Pentahelix pariwisata
Edi Sakura berharap penghargaan ADWI yang mengusung tema “Dari Desa untuk Indonesia Bangkit, Pariwisata Berkelas Dunia” menjadi motivasi dan semangat untuk terus berbenah mengembangkan dan meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas Desa Wisata Bukit Batu. (P24)