KuansingPekanbaruPotret NasionalPotret OlahragaPotret PolitikPotret RiauPotret Sosbud

APBN Diharapkan Bantu Fasilitas Pacu Jalur

4
×

APBN Diharapkan Bantu Fasilitas Pacu Jalur

Sebarkan artikel ini

PEKANBARU – Sebagai event nasional wajib APBN membantu pelaksanaan fasilitas pacu jalur di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Pasalnya lomba pacu jalur tersebut paling ramai dikunjungi oleh penduduk dunia.

“Pacu jalur sudah disebut event nasional. Kalau sudah disebut event nasional maka APBN wajib membantu pelaksanaan untuk fasilitas. Jangan mau event nasional tapi dana APBN tak dikucurkan. Kita berharap, APBN harus membantu fasilirtas pelaksanaan pacu jalur baik berupa tribun maupun fasilitas lainnya,” ucap anggota Komisi V DPRD Riau Marwan Yohanes, Senin (28/8/23).

Ia mengatakan, pada lomba tersebut begitu banyak manusia yang hadir. Mereka butuh MCK, tempat istirahat, tempat nongrong, dan tempat nonton yang nyaman.

Begitu juga APBN Provinsi Riau, ujar Marwan. Menurutnya, sebelum Indonesia merdeka pacu jalur sudah lebih dulu ada. Oleh karena pacu jalur tersebut salah satu kebanggan Kuansing khususnya Provinsi Riau umumnya, ia menyarankan untuk mencari suatu event yang bisa menghadirkan orang seramai itu.

“Kata pak Yusuf Kalla Wakil Presiden waktu itu meresmikan, itu adalh nomor 2 terramai dikunjungi dunia. Lantas saya tanya, yang paling ramai dimana pak, dijawab pak Yusuf Kalla ketika orang naik haji ke Mekah,” ujarnya.

Menurut politisi partai Gerindra DPRD Riau itu, seharusnya APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten betul-betl mencurahkan perhatiannya untuk meningkatkan fasilitas, kualitas dalam event pacu jalur.

Marwan menilai pelaksanaan pacu jalur oleh masyarakat Kuansing selama ini sudah cukup bagus. Event tersebut dihadiri oleh berbagai daerah. Tinggal meningkatkan fasilitas-fasilitas, ujarnya.

Saat ditanya jumlah APBD Riau untuk membantu pelaksanaan pacu jalut tersebut tahun 2023 ini, Marwan mengatakan Rp180 juta. Dan itu sangat minim, katanya.

” kita jangan hanya membanggakan saja. Sehingga pacu jalur itu betul-betul menjadi tontonan yang aman, nyaman, menghibur bagi siapapun yang datang.

“Dia menghibur tapi dia enggak aman, itu perlu. Contoh fasilitas parkir kan sangat terbatas, ayok kita tingkatkan bagaimana caranya. Dibuat aturannya sehingga parkir itu tidak hanya dikelola oleh masyarakat secara bebas, tapi harganya secara bebas saja, tentu ini membuat tidak nyaman bagi pengunjung yang datang,” tukasnya.

Marwan pun mengajak agar semua pihak memperhatikan untuk menjadikan pacu jalur itu sebagai tontonan yang aman, nyaman dan tontonan yang menghibur. Pasalnya, moment tersebut sebagai ajang silaturahmi dan peningkatan ekonomi. (fin)