JAKARTA – Gangguan jiwa bisa membuat fungsi kehidupan seseorang, lupa merawat diri atau tidak mampu melakukan suatu pekerjaan. Mengutip buku “Keperawatan Jiwa” (2020) oleh A. Gani, SPd.,SKM.,S.Kep.,M.Kes., dll, gangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indra).
Gangguan jiwa dapat dialami oleh siapa saja, tanpa mengecualikan umur, ras, agama, maupun status sosial-ekonomi tertentu. Penyebab gangguan jiwa banyak macamnya. Namun, gangguan ini bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi.
Penyebabnya bisa bersumber dari hubungan dengan orang lain yang tidak memuaskan, seperti diperlakukan tidak adil, diperlakukan semena-mena, cinta tidak terbalas, kehilangan seseorang yang berharga, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain.
Selain itu, bisa juga disebabkan oleh kelainan saraf dan gangguan pada otak (Djamaludin, 2001). Artikel ini akan menunjukkan tentang macam tanda-tanda gangguan jiwa yang perlu Anda perhatikan.
Ini bukan untuk mendorong Anda melakukan diagnosis mandiri, tetapi membantu Anda mengenali kondisi Anda atau orang terdekat Anda untuk mencari bantuan profesional, jika menunjukkan gejalanya.
Apa tanda-tanda gangguan jiwa?
Mengutip Health Direct, gejala gangguan jiwa sering kali kombinasi dari segala perubahan sikap atau perilaku seseorang.
Macam-macam gejala gangguan jiwa meliputi berikut:
Merasa cemas atau khawatir berlebihan
Setiap orang memiliki waktu tertentu yang membuatnya merasa cemas, khawatir, bahkan stres.
Namun, rasa cemas berlebihan, yang muncul terus-menerus, mengganggu sepanjang waktu, bisa menjadi tanda kesehatan mentalnya terganggu. Gejala ini bisa diikuti dengan kondisi fisik, seperti detak jantung cepat, sesak napas, sakit kepala, keringat dingin, gemetar, atau diare.
Merasa tertekan atau tidak bahagia
Gangguan jiwa bisa ditandai dengan adanya perasaan sedih atau mudah tersinggung yang bertahan lama, selama beberapa minggu terakhir atau lebih.
Mereka yang mengalami kondisi ini kurang memiliki motivasi dan energi untuk menjalani hidup. Bahkan, kehilangan minat terhadap hobi mereka dan selalu terpuruk atau bersedih.
Sering mengalami ledakan emosi
Setiap orang memiliki suasana hati yang berbeda-beda, tetapi perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan dramatis, seperti distres atau kemarahan yang ekstrem, bisa menjadi gejala gangguan jiwa.
Sulit tidur nyenyak
Orang dengan gangguan mental, seperti depresi atau anxiety, bisa mengalami perubahan pola tidur berkepanjangan. Misalnya, Anda menjadi tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak. Mungkin juga, Anda mengalami insomnia terus-menerus.
Perubahan berat badan atau nafsu makan
Beberapa jenis gangguan mental bisa membuat Anda mengalami perubahan nafsu makan dan berat badan. Sehingga, orang dengan gangguan jiwa sering ditemui dengan berat badan yang turun drastis.
Berubah pendiam atau lebih pendiam
Orang yang memiliki gangguan mental sering ditandai dengan perubahan dirinya yang menjadi lebih pendiam dan menarik diri dari kehidupan sosial. Misalnya, ia menolak secara teratur untuk bergabung dengan berbagai kegiatan sosial atau acara silahturahmi yang biasanya diikuti.
Gejala ini sering kali terjadi setelah perubahan besar yang buruk terjadi dalam hidup seseorang.
Menyalahgunakan zat
Orang yang sering menyalahgunakan zat bisa menjadi tanda kesehatan jiwanya terganggu. Zat ini, seperti alkohol dan narkoba.
Merasa bersalah atau tidak berharga
Orang dengan gangguan jiwa juga sering memiliki pikiran yang berkutat tentang “Saya gagal”, “Ini salah saya”, “Saya tidak berguna”, atau “Saya tidak berharga”. Anda atau orang dekat Anda mungkin memerlukan bantun mental, jika sering mengkritik atau menyalahkan diri sendiri seperti itu.
Ketika sudah parah, kondisi tersebut mungkin berkembang menjadi keinginan untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Perubahan yang sedang berlangsung dan signifikan bisa menjadi tanda bahwa mereka memiliki atau sedang mengembangkan gangguan kesehatan jiwa.
Saat Anda sendiri atau melihat orang terdekat Anda mengalami tanda-tanda gangguan jiwa di atas, penting untuk segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.
Dikutip dari buku “Keperawatan Jiwa” (2020) oleh A. Gani,SPd.,SKM.,S.Kep.,M.Kes., dll, seseorang yang memiliki jiwa yang sehat, bukan berarti bebas dari gangguan.
Seseorang yang jiwanya sehat mampu menikmati hidup, menyeimbangkan aktiivtas kehidupannya, menangani masalah secara sehat, berperilaku normal dan wajar, sesuai dengan tempat atau budaya di mana dia berada.
Mereka mampu mengekspresikan emosinya secara baik dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sesuai kebutuhannya. (kps)