PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, mengajak semua pihak untuk memerangi perilaku Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT). Fenomena LGBT di tengah masyarakat mulai mengkhawatirkan.
Apalagi belum ada regulasi hukum untuk menindak pelaku dengan perilaku menyimpang ini. Masyarakat bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama diimbau agar bisa menyampaikan bahaya LGBT.
“Memang tidak ada regulasi hukumnya, untuk menghukum LGBT, tapi setidaknya sampaikan juga perihal ini,” kata Pj Walikota Pekanbaru Muflihun, Kamis (20/7).
Menurutnya, para RT dan RW bisa menyampaikan bahaya LGBT kepada masyarakat di sekitarnya. Ia tidak menampik bahwa sulit mendeteksi keberadaan LGBT.
Dirinya mencontohkan ada lelaki sedang berduaan dengan sesama lelaki. Masyarakat sekitar bisa saja tidak mengetahui karena keduanya mengaku berteman.
Lain halnya ketika lelaki dan perempuan bukan muhrim berduaan. Masyarakat dengan mudah menangkapnya karena sudah menganggu ketertiban.
“Tapi kalau laki-laki sama laki-laki, perempuan sama perempuan, ini kita tidak bisa melihatnya,” terangnya.
Muflihun juga mengajak para orangtua agar memberi edukasi kepada anak-anaknya tentang bahaya LGBT. Karena orangtua memiliki waktu lebih banyak bersama anak dan bisa memberi edukasi.
Kemudian Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru juga membuat program muatan lokal untuk mencegah bahaya LGBT dari dini. Muatan lokal ini bagi pelajaran dari PAUD, TK hingga SD. (Ades)
