PEKANBARU – Program Universal Health Coverage (UHC) atau sistem penjamin kesehatan yang dirancang Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru belum terlaksana. Pemko masih mengupayakan program ini bisa di launching pada bulan Juli ini, setelah molor dari rencana awal yang akan dilaunching Juni 2023 kemarin.
Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, pihaknya saat ini sedang memfinalisasi data terkait persiapan UHC. Nantinya kata Indra, UHC itu akan diluncurkan langsung oleh Penjabat Walikota Pekanbaru Muflihun.
“Kita sedang finalisasi data, mungkin nanti akan di launching khusus oleh walikota berkaitan dengan UHC ini. Insya Allah di bulan (Juli) ini,” kata Indra Pomi Nasution, Senin (10/7).
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, untuk program UHC saat ini pihaknya sedang melakukan proses di BPJS. Ia berharap dalam waktu dekat sudah bisa keluar hasilnya.
“Sekarang masih proses di BPJS. Mudah-mudahan minggu ini ketahuan hasilnya,” kata Zaini.
Zaini menyebut, proses saat ini adalah menginput peserta yang belum terdaftar. Pasalnya, untuk mencapai UHC itu, peserta yang terdaftar BPJS KIS sudah 95 persen.
“Saat ini menginput peserta yang belum terdaftar agar tercapai syaratnya. Minimal di tahun ini 95 penduduk Pekanbaru sudah peserta BPJS KIS,” terang Zaini.
Dari 95 persen penduduk yang terdaftar di BPJS KIS, sebanyak 75 persen di antaranya harus aktif.
Perlu diketahui, dalam program ini nantinya warga Pekanbaru bisa mendapat pelayanan kesehatan di seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan (faskes) hanya dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Rencana, program UHC ini sebelumnya akan diluncurkan oleh Pj Walikota Pekanbaru Muflihun pada malam puncak Hari Jadi ke-239 Pekanbaru. Namun, program tersebut belum siap, dan dijanjikan program ini launching pada Juli ini. (Ades)
